Jakarta, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi kehadiran karya kreatif anak bangsa berupa boneka aksi atau action figure BIMA-S. Di mana, yang pertama kali tercatat menggunakan Intellectual Property (IP) lokal dan diproduksi oleh dalam negeri untuk didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.
Dilansir dari siaran pers yang diterima Gatra.com pada Kamis pagi, (17/6) Sandiaga Uno menjelaskan ekosistem ekonomi kreatif adalah keterhubungan sistem yang mendukung rantai nilai ekonomi kreatif (ekraf), yaitu kreasi, produksi, distribusi, konsumsi dan konservasi yang dilakukan oleh pelaku ekraf untuk memberikan nilai tambah pada produk atau karyanya. Sehingga, berdaya saing tinggi, mudah diakses serta terlindungi secara hukum.
"Hari ini kita punya harapan baru agar ikon-ikon seperti Bima bisa menjadi pilar ekosistem ekonomi kreatif. Dari Kementerian Perindustrian juga mendukung, saya meyakini ini akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. COVID-19 ini memaksa kita untuk bertransformasi. Biasanya kita hanya terbuai dengan IP-IP luar negeri dan Pak Hary Tanoe dan tim menciptakan Bima S ini yang bergerak dari industri kreatif animasi ke gaming. Ini menjadi satu semangat baru, semoga nanti bisa menembus pasar internasional dan menggerakkan ekonomi bangsa," katanya, saat menghadiri "Launching MNC Licensing BIMA-S Toys" di Studio MNC, Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (16/6).
Sandiaga pun menjelaskan, saat ini nilai ekonomi kreatif tengah bertumbuh sangat pesat. Pada 2017 lalu, perputaran ekonominya mencapai Rp11 triliun-Rp12 triliun dengan pertumbuhan pertahun 25-30 persen. Kemudian pada tahun 2020, Produk Domestik Bruto (PDB) ekraf mencapai Rp1.134,9 triliun.
"BIMA-S ini merupakan transformasi pengembangan kekayaan intelektual dari animasi film ke industri permainan. Kemenparekraf [Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif] sangat mengapresiasi hal ini karena mendukung berkembangnya ekosistem ekonomi kreatif, tidak hanya mendorong banyak penyerapan tenaga kerja tapi juga meningkatkan PDB ekraf secara nasional," ujarnya.
Dalam Launching MNC Licensing BIMA-S Toys, hadir pula Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairwoman MNC Group Liliana Tanoesoedibjo, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian Gati WIbawaningsih, CEO PT. Royal Kreasi Cemerlang K Stephen Sutijadi dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Neil El Himam.
Sementara itu, Angela Tanoesoedibjo menambahkan, Kemenparekraf akan mendukung dari sisi kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), pelatihan dan pendampingan. Selain itu juga akan memberikan kemudahan dari sisi perizinan, karena IP ini akan dilindungi dalam Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Dan diharapkan, kehadiran BIMA-S ini akan menjadi pemicu semangat agar anak muda lain bisa menciptakan IP-IP lainnya.
Hary Tanoesoedibjo juga menambahkan, BIMA S ini merupakan lanjutan dari sukses serial live action "Satria Garuda Bima X" di RCTI. MNC Animation sebagai rumah produksi di bawah MNC Pictures, melanjutkan kesuksesannya dengan membuat serial animasi BIMA S yang tampil perdana pada Oktober 2020.
Untuk diketahui, Bima S adalah animasi superhero produksi MNC Animation. Animasi yang bergenre action dan adventure ini bercerita tentang petualangan seorang Satria bersama para sahabatnya dalam memerangi kejahatan.
BIMA-S tidak hanya menyuguhkan aksi dan petualangan seru, tetapi juga memberikan pesan moral tentang kebenaran, persahabatan, perjuangan dan pengorbanan. Superhero Indonesia ini akan terus hadir dengan berbagai kejutan sehingga selalu dinantikan penggemarnya.