Temanggung, Gatra.com- Lantaran diketahui postif Covid-19, Iit Wakhidah (25), seorang calon istri di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah hampir saja gagal dilamar pujaan hatinya Dwi Febrian Wirdiharja (25) asal Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Beruntung akhirnya dicapai solusi lamaran tetap dilakukan namun digelar secara virtual.
Kepanikan sempat melanda dua calon mempelai, lantaran sehari sebelum lamaran keluarga Febri telah menempuh perjalanan jauh dari Jawa Timur. Namun sudah sampai di Jogja mendadak dikabari jika calon mempelai perempuan positif corona. Namun setelah berembug dua keluarga, lalu berkonsultasi dengan pihak Pemerintah Desa Lungge yang diteruskan ke Kecamatan Temanggung dan Satgas Covid, ditempuh solusi.
Camat Temanggung Shofwan Syafii mengatakan, lamaran tetap dilakukan namun dengan cara virtual, di mana calon mempelai pria beserta perwakilan keluarga masing-masing berada di Balai Desa Lungge. Sedangkan calon mempelai perempuan berada di rumahnya di Desa Lungge. Memanfaatkan teknologi internet, menggunakan laptop, dilengkapi proyektor mereka bertatap muka secara virtual hingga akhir acara.
Menurut Sofwan, malam harinya ia mendapat kabar dari Puskesmas Darmorini Temanggung bahwa calon mempelai perempuan positif Covid-19. Maka dicarilah solusi, sebab rencana lamaran ini sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh kedua keluarga. Jika sampai batal kasihan sebab dua keluarga sudah mempersiapkan segala sesuatunya.
"Ketahuan kalau Covid itu baru semalam padahal tamu dari Jember sudah perjalanan ke Temanggung. Maka kita tempuh dengan cara virtual namun tidak mengurangi substansi dari acara ini. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, acara yang awalnya hampir gagal ini akhirnya bisa terlaksana dengan baik," katanya Kamis (17/6).
Lamaran pun berjalan dengan lancar setelah pidato dan doa, Febri kemudian maju ke depan untuk memberikan cicin pertunangan kepada perwakilan keluarga Iit. Iit yang menyaksikan dari rumah pun tampak dari layar proyektor tersenyum bahagia sambil sesekali melambaikan tangan.
Febri mengaku sangat terharu dengan proses lamaran virtual yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Peristiwa sakral dalam hidupnya ini akan dikenangnya seumur hidup. "Saya bersyukur walaupun dengan ujian yang diberikan Allah, saya tetap bisa melaksanakan prosesi untuk melamar calon saya yang bernama Iit Wakhidah itu. Ini diluar dugaan kita semua, tapi karena niat kita baik Alhamdulillah diberikan jalan. Ini menjadi kenangan tak terlupakan," katanya.