Madiun, Gatra.com- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, meninjau desa "lockdown" karena klaster hajatan di Madiun, 17/6. Menko PMK mengunjungi Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, muncul kluster Covid-19 akibat hajatan pernikahan salah satu warga pekan kemarin.
Usai pesta tersebut, petugas Satgas Covid-19 Kabupaten Madiun melakukan tracing terhadap ratusan warga yang menghadiri hajatan pernikahan. Hasilnya sebanyak 66 orang dinyatakan positif atau reaktif virus Corona (Covid-19) usai tes cepat antigen di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Muhadjir menyebut, fenomena klaster hajatan dan pernikahan di daerah pedesaan harus diwaspadai. Menurut dia, adanya pesta pernikahan yang meriah bisa memicu kluster Covid-19 seperti di Desa Bantengan.
"Kemarin kan kalau hajatan sederhana mungkin ini tidak terjadi klaster. Ini kan hajatan ada nanggap reog (kesenian reog), kemudian datanglah para pengunjung itu kerumunan tanpa mematuhi protokol kesehatan ikut teriak-teriak memeriahkan acara," ujar Muhadjir usai mengecek karantina wilayah (lockdown) dan isolasi mandiri di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan.
Dalam kunjungannya itu, Menko PMK didampingi oleh Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Madiun, dan petugas tracer dari TNI-Polri wilayah Madiun. Menko PMK mengapresiasi penanganan Covid-19 di Desa Bantengan. Menurutnya, Satgas Covid-19 Kabupaten Madiun dan aparat desa telah bekerja dengan sangat baik dalam hal tracing kasus dan penanganan masyarakat yang bergejala Covid-19.