Cilacap, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berencana menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) pada awal tahun ajaran baru Juli mendatang meski sempat terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai lebaran.
Terlebih pada Mei lalu Cilacap sempat digegerkan dengan temuan kasus Covid-19 varian India B.1617.2 pada 13 anak buah kapal (ABK) kapal asing berbendera Panama, berkewarganegaraan Filipina. Namun, varian India bisa dikendalikan.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Kastam mengatakan, sesuai SKB 3 menteri, PTM akan dilakukan jika sebuah wilayah minimal berkategori zona oranye.
Kini, Cilacap zona oranye meski kasus Covid-19 melonjak. Artinya, Covid-19 relatif terkendali meski ada lonjakan kasus harian.
“Kita sudah menyusun draft ya. Ini sambil ada waktu untuk melihat perubahan. Karena kebetulan kita akan masuk pada 12 Juli ya. Nanti kalau betul zona kita tidak merah, rencananya akan diberlakukan,” katanya, Kamis (17/6).
Untuk mempersiapkan PTM, Dinas Pendidikan Cilacap Tengah mempersiapkan draft panduan untuk sekolah. Draft disusun berdasarkan panduan protokol kesehatan dan hasil rapat dengan para penilik, Korwil, dan kepala sekolah untuk mempertimbangkan beragamnya kondisi kewilayahan.
“Sama dengan yang kemarin diujicobakan di ujian sekolah dan PAT. Tapi nanti draft kita akan didiskusikan dengan teman-teman kepala sekolah, korwil, dan di Dikdas,” kata Kastam, Kamis (17/6).
Kastam menambahkan, rencananya, PTM akan dilakukan bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2021/2022 pada 12 Juli mendatang. Namun, yang bisa melakukan PTM adalah sekolah yang sudah mendapatkan izin bupati. Sejauh ini baru sebanyak 31 SMP dan 131 SD yang mendapatkan izin.
Diketahui, kasus harian Covid-19 melonjak usai lebaran. Transmisi lokal dan mobilitas masyarakat diduga menjadi pemicu lonjakan ini. Dari rata-rata 400 kasus aktif, di Cilacap sempat melonjak ke angka 600-an lebih.