Karanganyar, Gatra.com- Rumah warga terpapar Covid-19 di Desa Ngasem, Colomadu, Karanganyar, Jateng ditandai. Cara itu memudahkan Satgas Covid-19 dan Satgas Jogo Tonggo dalam mengawasi mereka selama isolasi mandiri.
Komandan Koramil (Danramil) Colomadu Kapten Inf Supardi menyampaikan pemberian tanda berupa stiker bertuliskan isolasi mandiri. Sementara ini, penempelan dilakukan di Desa Ngasem. Satgas terdiri dari aparat pemerintah desa, Babinsa, Babinkamtibmas dan bidan desa. Sambil menempelkan stiker, mereka menghibur warga yang sedang menjalani isolasi.
"Penempelan stiker isolasi mandiri ini memudahkan pengawasan. Jadi, aparat dan satgas jogo tonggo tahu bahwa orang di rumah itu sedang isolasi mandiri. Kalau keluar-keluar pasti ditegur. Ini demi kebaikan bersama," katanya kepada Gatra.com, Kamis (17/6).
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, jumlah terpapar Covid-19 hingga Rabu (16/6) mencapai 16 kasus aktif di Desa Ngasem. Di Kecamatan Colomadu, kasus tertinggi masih di Desa Paulan dengan 84 kasus aktif dan tiga meninggal dunia.
"Kami mengimbau kepala desa se-Colomadu agar melakukan tindakan antisipatif. Penempelan stiker salah satu cara pengawasan isoman. Mereka harus negatif dulu agar bisa dilepas stiker. Sedangkan di Paulan, memang ada klaster ibadah yang menyebabkan puluhan orang tertular. Pengawasannya dengan patroli siang dan malam khususnya di rumah-rumah isoman," katanya.
Sementara itu Plt Camat Colomadu Yuni Windarti meyakini 3T (testing, tracing, treatment) berhasil menahan laju penularan Covid-19 di wilayahnya. Kasus KLB Covid-19 di Desa Paulan seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semuanya. Di desa ini, sebanyak 84 kasus aktif dengan tiga meninggal dunia per Rabu (16/6). Mereka tertular diduga dari aktivitas peribadahan di masjid dan pengajian. "Berkat kerjasama semua pihak, Desa Paulan kini diawasi ketat. Isoman tetap di rumahnya dengan suplai logistik cukup," katanya.