Sukoharjo, Gatra.com – Kasus Covid-19 di lingkup perangkat desa di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, terus meluas. Setelah balai desa Karangwuni, tiga kantor desa lainnya di Polokarto di-lockdown.
Pelaksana tugas (Plt) Camat Polokarto, Hery Mulyadi, mengatakan, seluruh pelayanan masyarakat secara luring (offline) dihentikan sementara setelah tiga kepala desa (Kades) lainnya di Polokarto dinyatakan positif Covid-19. Mereka adalah Kades Pranan Jigong Sarjanto, Bulu Sumino, dan Kemasan Adi Mardiyanto.
"Pelayanan sementara kita layani lewat online, karena Pak Sekdes negatif," katanya Kamis (17/6).
Hery menjelaskan, ketiga kades di Polokarto yang terkonfirmasi positif virus corona setelah dilakukan tracing atas kasus sekdes dan kades Karangwuni yang lebih dulu terpapar Covid-19.
Kasus ini bermula dari Sekdes Karangwuni terpapar Covid-19. Dari situ, seluruh Perangkat Desa Karangwuni dilakukan swab PCR, termasuk Kadesnya Hartono.
"Dari hasil pak kades Karangwuni positif, dan langsung dilakukan swab PCR Pak Kepala Desa se-Kecamatan Polokarto," katanya.
Untuk Kades Pranan, lanjut dia, terkonfirmasi positif corona dari hasil swab PCR mandiri yang dilakukan. Sementara itu, kades Kemasan dan Bulu terkonfirmasi positif dari hasil swab antigen yang dilakukan Satgas Covid-19.
"Semua kepala desa sudah di-tes dan hasilnya ada yang positif, Kades Peranan, Kades Bulu, dan Kades Kemasan. Untuk Sekdes semua negatif," ujarnya.
Saat ini, keempat Kades tersebut tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman) karena terkonfirmasi positif Corona tanpa gejala. Satgas Covid-19 tingkat kecamatan selanjutnya melakukan tracing terhadap kontak erat ketiga kades tersebut. Kontak erat di lini pertama dalam hal ini keluarga dan perangkat desa di ketiga desa tersebut.
"Tracing sudah dilakukan, tetapi hasil swab PCR belum keluar," ucapnya.
Dengan bertambahnya kasus positif Covid-19 di lingkup perangkat desa Kecamatan Polokarto, Hery mengingatkan kepada masyarakat di wilayahnya untuk meningkatkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan rajin mencuci tangan.
"Standar baku tetap kita lakukan, sosialisasi Prokes dan penyemprotan disinfektan di lingkungan kantor-kantor," tandasnya.