Jakarta, Gatra.com – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan, menyoroti rencana PLN yang akan mencabut subsidi 15,2 juta pengguna listrik. Menurutnya, rencana tersebut akan semakin mempersulit proses pemulihan ekonomi nasional.
"Tentu, akan sangat sulit melakukan pemulihan ekonomi nasional karena daya beli masyarakat menjadi semakin lemah. Covid-19 yang menimbulkan PHK dan peningkatan angka kemiskinan semakin diperparah dengan kenaikan PPN dan dicabutnya subsidi listrik ini. Kondisi ini semua membuat Rakyat semakin tidak berdaya akibat semakin menurunnya daya beli rakyat," ujar Syarief Hasan dalam keterangannya, Rabu (16/6).
Selain rencana pencabutan subsidi listrik, Syarief juga menyoroti rencana penarikan dan menaikkan tarif PPN di berbagai sektor. Oleh karena itu, Syarief mendesak pemerintah agar menunda rencana dan mengkaji kembali rencana tersebut.
"Pemerintah harus mengkaji ulang rencana kenaikan tarif PPN, juga melakukan penundanaan semua kenaikan PPN tersebut, bahkan seharusnya menurunkan PPN hingga ekonomi kembali pulih. Juga memastikan tidak ada pencabutan subsidi listrik yang seharusnya membantu masyarakat kecil termasuk UMKM," katanya.
Syarief menilai, rencana pemerintah seperti menaikkan tarif PPN dan pencabutan subsidi listrik merupakan langkah kontraproduktif dengan kebijakan pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya, di tengah pandemi seperti ini, pemerintah memberikan banyak stimulus dan bantuan kepada masyarakat.
"Pemerintah membuat kebijakan pemulihan ekonomi tetapi menaikkan PPN yang dapat berimbas pada kenaikan harga-harga sembako di masyarakat," kata Syarief.