Cilacap, Gatra.com- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menginstruksikan agar seluruh pemda di Jawa Tengah mempersiapkan diri menghadapi Covid-19 varian India. Ini dilakukan lantaran varian India sudah terdeteksi di dua wilayah di Jateng, yakni Cilacap dan baru-baru ini di Kudus.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Wakil Bupati Syamsul Auliya Rachman, serta anggota Forkopimda Cilacap juga menghadiri rapat yang dilaksanakan secara daring di Ruang Prasanda Pendopo Wijaya Kusuma Cilacap. “Covid India sudah masuk dan tempat tidur sudah mulai penuh. Sekarang bagaimana cara menambah tempat tidur untuk menampung pasien baru lainnya?” kata Ganjar, dalam rapat koordinasi Satgas Covid-19 tingkat provinsi Jawa Tengah, dikutip Rabu (16/6).
Ganjar menjelaskan, Pemprov Jawa Tengah akan menyiapkan percepatan penanganan khususnya untuk daerah yang masuk kedalam zona merah. Pihaknya akan menyiapkan rencana konfigurasi agar pemprov jateng beserta kota dan kabupaten didalamnya betul-betul siap. “5M mesti kita perketat, begitu juga dengan 3T-nya. Penguatan dilakukan dari level paling bawah, tidak usah ragu untuk melakukan lockdown tingkat RT, RW, Kelurahan maupun Desa,” tandas Ganjar.
Ganjar juga berharap Forkopimda se-Jawa Tengah mampu menjaga kekompakkan dan komunikasi agar bisa mengendalikan pandemi covid-19 dengan baik. “Segalanya dibutuhkan termasuk kekompakkan dan kinerja pemerintah-pemerintah daerah. Salah satunya dengan mendorong masyarakat untuk menggunakan masker, karena itu adalah hal yang paling mudah dilakukan. Selanjutnya tentu saja mempercepat vaksinasi, dan menambah kuantitas tempat tidur baik di ICU maupun di isolasi,” jelasnya.
Sementara, PJ Sekretaris Daerah Jawa Tengah Prasetyo Aribowo menyampaikan bahwa jumlah kasus aktif di Jawa Tengah pada minggu ke-23 (31 Mei – 6 Juni 2021) mencapai 13.628 kasus atau naik 6,22 persen, sembuh 87 persen, dan meninggal 6,38 persen. “Mikrozonasi berdasarkan epidemologis juga terjadi peningkatan sejak minggu ke 20. Saat ini terdapat 8 Kabupaten yang menyandang status zona merah. Termasuk 67 kecamatan dan 347 desa di dalamnya,” kata Prasetyo.
Delapan kabupaten tersebut yakni Kudus, Demak, Jepara, Pati, Grobogan, Tegal, Brebes dan Wonogiri. Dengan jumlah kasus aktif tertinggi dan kasus terbaru tertinggi berada di Kabupaten Kudus sebanyak 2.090 kasus aktif dan kasus terbaru 96 kasus.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Djoko Widyarto mengusulkan untuk menambah jumlah tenaga kesehatan yang nantinya akan diambil dari poltekkes maupun dari fakultas Kedokteran dan fakultas keperawatan besar yang ada di Jawa Tengah. “Menteri Kesehatan sendiri sudah memberikan peraturan menteri tentang residen tahap akhir itu sudah bisa ditugaskan. Ini sepertinya perlu kita gandeng FK-FK besar yang ada di Jawa Tengah,” jelas Djoko Widyarto.