Batam, Gatra.com - Kasus positif Covid 19 di kota Batam, Kepri, terus meningkat setiap hari. Segala upaya juga telah dilakukan pemerintah daerah setempat untuk menekan penyebaran virus mematikan itu.
Sejumlah vaksinasi massal C19 di Kota Batam, baik yang dilakukan pemerintah maupun asosiasi pengusaha setempat justru menciptakan kerumunan massa yang luar biasa banyak dan minim protokol kesehatan.
Seperti vaksinasi yang diadakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, kegiatan itu diketahui membikin paserta membeludak lantaran dalam kegiatan disertakan doorprize hadiah bagi peserta vaksinasi yang hadir.
Begitu juga dengan vaksinasi yang dilakukan pemerintah daerah di Stadion Temenggung Abdul Jamal Batam, Selasa (15/6), ribuan masyarakat berjubel untuk mengantri mendapatkan suntikan vaksin tahap pertama.
Sejumlah aparat keamanan juga terlihat kewalahan menertibkan antrian masyarakat yang terus membeludak. Bahkan, video kegiatan tersebut viral di medsos lantaran banyak yang prihatin dengan potensi penyebaran Covid 19 dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan rilis dari tim gugus Covid 19 Batam, sejauh ini data komulatif kasus Covid 19 di Batam telah mencapai angka 11.102 kasus positif, dengan 231 pasien diantaranya meningga dunia.
Sedangkan 9.737 dinyatakan telah sembuh, dan sekitar 1.134 pasien positif masih mendapat penanganan medis di fasilitas kesehatan. Dengan jumlah tersebut, kota Batam masih ditetapkan sebagai wilayah zona merah Covid 19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kepri, Rusdhani sangat menyayangkan kerumunan yang terjadi dalam kegiatan vaksinasi masal yang dilakukan oleh pemerintah.
Menurutnya, hal itu dapat berpotensi menyebarkan Covid 19 di tengah masyarakat luas dan peserta vaksinasi. Sebab, animo masyarakat tinggi hingga kerumunan yang terjadi dalam antrian peserta vaksinasi tidak dapat dihindari.
"Kami sangat apresiatif dengan animo masyarakat untuk menerima vaksin, sehingga target vaksinasi segera tercapai agar rantai penularan bisa diputus dan dapat menciptakan imun komunal. Namun kita menyayangkan prokesnya tidak dijalankan saat antrian, sehingga terjadi kerumunan yang berpotensi terjadi penularan Covid 19 kian luas," katanya, Rabu (16/6).
Rusdhani meminta, kepada petugas dan tenaga kesehatan dilapangan untuk bisa mengantispasinya dalam mencegahan kerumunan masyarakat. Demi menekan penyebaran Covid 19 yang terus meningkat.