Gaza, Gatra.com - Angkatan udara Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Rabu dini hari (16/06) setelah warga Palestina mengirim balon-balon pembakar yang diarahkan ke wilayah Israel selatan.
Dilansir dari Aljazeera (16/06), seorang tentara Israel mengatakan bahwa mereka menyerang kompleks Hamas siap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi serangan lanjutan yang berasal dari Gaza.
Sementara itu, juru bicara Hamas, membenarkan serangan Israel tersebut. Dirinya mengatakan bahwa Palestina akan terus melancarkan perlawanan dan membela hak-hak mereka dan tempat-tempat suci di Yerusalem.
Serangan udara itu menandai gejolak besar pertama antara Israel dan Gaza sejak gencatan senjata pada 21 Mei lalu yang mengakhiri serangan 11 hari Israel di wilayah itu, yang menewaskan 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, menurut pihak berwenang Gaza. Dua belas orang di Israel turut tewas oleh roket Hamas.
Serangan tersebut juga menjadi yang pertama ke wilayah Gaza sejak pemerintah koalisi baru Israel, yang dipimpin oleh nasionalis sayap kanan Naftali Bennett yang mengakhiri 12 tahun pemerintahan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri.
Pemerintah baru pada hari Senin (14/06) menyetujui pawai "provokatif" yang digelar oleh nasionalis sayap kanan Israel dan kelompok pro-pemukim melewati wilayah Yerusalem Timur untuk merayakan hari pendudukan Israel pada tahun 1967 di wilayah tersebut.
Ratusan warga Palestina di Gaza memprotes pawai tersebut pada Selasa kemarin. Unjuk rasa itu juga terjadi di tengah ketegangan yang masih tinggi akibat rencana pemindahan paksa para keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah oleh Israel.