Karanganyar, Gatra.com- Patroli aparat diberlakukan makin intensif ke zona merah di Desa Paulan Colomadu, Karanganyar Jateng, usai merebaknya Covid-19 secara masif di sejumlah perkampungannya. Tim patroli terdiri anggota Koramil, Polsek dan Satpol PP.
Komandan Koramil (Danramil) Colomadu, Kapten Inf Supardi mengatakan patroli dilakukan sepanjang hari untuk mengawasi aktivitas di perkampungan di Desa Paulan, terutama zona merahnya.
Telah dibentuk regu piket. Satu regu terdiri enam orang yakni dua anggota TNI, dua anggota Polri dan dua anggota Satpol PP. Patrolinya sudah dipetakan ke wilayah isolasi mandiri. "Sebenarnya patroli ini rutin. Namun karena terjadi kasus luar biasa (KLB) Covid-19 di Paulan, maka lebih intensif. Di malam hari juga dibentuk regu," katanya kepada Gatra.com, Selasa (15/6).
Regu malam mulai bergerak minimal mulai pukul 20.00 WIB. Sedangkan regu siang bertugas bersama BPBD menyemprot disinfektan ke area rawan penularan seperti di rumah isolasi mandiri.
Supardi mengatakan, tim makin serius mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Selama kasus masih tinggi, ia menyarankan ditunda dulu hajatan di Desa Paulan.
"Kami selalu berkoordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo. Kondisi isoman bagaimana. Apakah masih tetap di rumah. Kemudian bagaimana sikap para tetangga. Alhamdulilah semua mendukung agar Desa Paulan zero kasus. Makanya, semua harus tertib dan patuh," katanya.
Sebagaimana diberitakan, terjadi penularan secara masif Covid-19 ke puluhan warga Desa Paulan. Diduga kuat penularannya dari klaster ibadah di masjid dan pengajian. Wilayah Rw 03 dan 04 terpaksa di lockdown karena memiliki jumlah kasus terbanyak. Kemudian dua buah masjid juga ditutup sementara.
Plt Camat Colomadu, Yunny Windarti mengatakan penularan ke jemaah diduga berawal dari takmir masjid dan marbot yang terpapar Covid-19. Tracing pertama dilakukan pada 3 Juni 2021 kemudian berlanjut pada 11 Juni 2021. Selama menjalani isolasi mandiri, pemerintah kecamatan, pemerintah desa serta Satgas Jogo Tonggo membantu menyuplai kebutuhan pokoknya sehingga mereka tak perlu ke luar rumah selama masa isolasi dan dinyatakan sembuh.
"Datanya fluktuatif untuk yang sembuh dan yang masih menjalani isolasi serta kasus baru. Selama belum nol kasus, tentunya tanggap kedaruratan Covid-19 berlaku. Patroli dan penyemprotan juga dilakukan rutin setiap hari," katanya.
Hingga Senin (15/6) tercatat 86 warga terpapar Covid-19 dengan dua lainnya meninggal dunia serta 67 orang sembuh di Desa Paulan.