London, Gatra.com – Seorang pria yang dituduh menabrak sebuah keluarga Muslim di Kota Kanada London, Provinsi Ontario bulan ini, telah menewaskan empat orang termasuk seorang gadis remaja. Pihak berwenang mengumumkan pada hari Senin, (14/6) bahwa tersangka menghadapi tuduhan terorisme.
Kepolisian London mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama terhadap Nathaniel Veltman merupakan pelanggaran terorisme. Selain itu, jaksa federal dan provinsi telah setuju untuk memulai prosesnya, seperti dilansir Al Jazeera.
Veltman dituduh sengaja memukul lima anggota keluarga Salman Afzaal dengan truk pick-up saat mereka jalan-jalan sore pada 6 Juni 2021 lalu. Diketahui, Afzaal (46), istrinya, Madiha Salman (44), putri mereka, Yumna (15) dan neneknya, Talat Afzaal (74) tewas dalam serangan itu. Sementara, putra dari pasangan itu yang berusia sembilan tahun terluka parah.
Selain itu, Veltman juga menghadapi satu tuduhan percobaan pembunuhan, yang menurut pihak berwenang juga merupakan “aktivitas terorisme”. Pria yang berusia 20 tahun ini, yang membuat laporan singkat di pengadilan pada Senin, (14/6) melalui video, belum mengajukan pembelaannya.
Polisi menyebut Veltman menyerang keluarga itu “karena keyakinan Islam mereka”. Serangan itu telah mengguncang komunitas Muslim di seluruh Kanada, yang selama bertahun-tahun telah menyerukan tindakan untuk mengatasi Islamofobia dan kefanatikan. Terutama sesudah adanya penembakan massal yang mematikan di sebuah masjid di Kota Quebec pada Januari 2017 lalu.
Saboor Khan, seorang teman dari keluarga Afzaal, menuturkan kepada kantor berita Associated Press (AP) bahwa meningkatkan tuduhan terhadap Veltman adalah “hal yang benar untuk dilakukan”. “Keluarga dan masyarakat telah diteror dan banyak dari kami takut meninggalkan rumah kami,” katanya.
Sementara itu, the National Council of Canadian Muslims atau Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM), sebuah kelompok advokasi nasional, mengungkapkan pada hari Senin, (14/6) yakni tuduhan terorisme merupakan “perkembangan penting” dan nantinya mereka akan berkomentar lebih lanjut.
Wakil Perdana Menteri (PM) Kanada, Chrystia Freeland, juga bereaksi terhadap tuduhan baru tersebut. “Sangat penting bagi kami untuk menyebutnya sebagai tindakan teror. Dan penting bagi kami untuk mengidentifikasi ancaman mengerikan yang ditimbulkan supremasi kulit putih ke Kanada dan untuk orang Kanada,” ujarnya.
Raza Bashir Tarar, Komisaris Tinggi Pakistan untuk Kanada, menerangkan bahwa seluruh bangsa Pakistan, tempat asal keluarga Afzaal, berdiri bahu-membahu dengan keluarga tersebut di saat duka ini. “Saat hati kami berdarah karena kekejaman yang telah menimpa keluarga yang luar biasa,” sambungnya.
Di samping itu, pemakaman keluarga Afzaal menarik perhatian ratusan pelayat ke Islamic Center of Southwest Ontario selama akhir pekan. Ribuan pendukung juga berbaris dari lokasi di mana keluarga itu dibunuh ke sebuah masjid yang berjarak 7 km (setara 4,4 mil).
Namun, banyak anggota komunitas Muslim Kanada tetap ketakutan.
Seruan tindakan nyata untuk membasmi Islamofobia juga meningkat. NCCM pekan lalu telah meminta kepada pemerintahan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, untuk menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Aksi Nasional tentang Islamofobia. Hal itu “untuk memetakan jalan ke depan bagi Kanada dalam mengakhiri kekerasan terhadap Muslim”.
Menteri Keragaman, Inklusi dan Pemuda negara itu, Bardish Chagger, menanggapi seruan itu dengan menyebut pemerintah akan “menjadi tuan rumah serangkaian pertemuan puncak termasuk KTT Nasional tentang Islamofobia untuk mengoordinasikan tindakan lebih lanjut”.
Adapun untuk diketahui, tanggal pengadilan Veltman berikutnya dijadwalkan pada 21 Juni 2021 mendatang.