Bamako, Gatra.com- Sebanyak dua tentara tewas dalam penyergapan oleh tersangka jihadis dan delapan tentara PBB terluka oleh ranjau darat di Mali yang dilanda konflik, kata sumber militer dan PBB, Minggu, 13/6. "Dua orang kami dibunuh oleh teroris pada Sabtu malam dalam serangan di salah satu pos pemeriksaan kami, 60 kilometer (40 mil) barat daya Gao," kata seorang pejabat militer kepada AFP.
Kata "teroris" secara teratur digunakan untuk merujuk pada militan Islam, di wilayah yang berjuang melawan pemberontakan. Seorang pejabat militer lainnya mengatakan dua tentara tewas dan seorang lainnya terluka. Mereka disergap saat mereka berpindah posisi di pos pemeriksaan, kata seorang pejabat keamanan, juga dengan syarat anonim.
Pada Minggu, pasukan penjaga perdamaian PBB melewati sebuah alat peledak improvisasi (IED) di dekat Douentza, di pusat Mali, kata para pejabat. Lima dari delapan korban luka berada dalam kondisi serius. IED adalah senjata favorit para jihadis di wilayah tersebut.
Sejak 2012, pemberontakan jihadis dan kemerdekaan di utara telah menjerumuskan Mali ke dalam konflik kompleks yang telah menewaskan ribuan warga sipil dan pejuang, meskipun ada intervensi dari pasukan PBB, Afrika dan Prancis.
Beberapa kelompok yang berjuang untuk kemerdekaan menandatangani kesepakatan damai pada tahun 2015, tetapi negara Sahel masih menjadi sasaran serangan dari kelompok-kelompok yang terkait dengan al-Qaeda dan Negara Islam. Kekerasan juga telah melintasi perbatasan ke negara tetangga Burkina Faso dan Niger.