Karanganyar, Gatra.com – Bersekolah di SMA negeri di dekat rumah bukan lagi mustahil bagi lulusan SMP di Tawangmangu. Sebab, Pemprov Jawa Tengah (Jateng) akhirnya membangun SMAN Tawangmangu dengan kualitas istimewa.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pada acara peletakan batu pertama bangunan SMAN Tawangmangu memastikan tak ada lagi lulusan SMP di Tawangmangu pasrah tanpa pilihan.
Sebelumnya, usai lulus SMP, mereka terpaksa melanjutkan pendidikan ke sekolah swasta terdekat. Baru pada tahun kemarin bisa mendaftar ke SMAN Karangpandan yang sebenarnya bukan sesuai zonasi karena berjarak lebih dari 13 kilometer dari domisi.
Meski diterima di SMAN Karangpandan, peserta didik asal Tawangmangu mengikuti kelas jarak jauh yang menempati gedung SDN 3 Tawangmangu. Itu supaya pelajar tak perlu menempuh perjalanan jauh ke SMAN Karangpandan. Gantinya, guru SMAN Karangpandan yang bergiliran mengajar ke Tawangmangu di ruang kelas darurat.
Ganjar meminta maaf karena janji yang dilontarkannya pada tahun lalu untuk membangun SMAN Tawangmangu, baru terealisasi tahun ini. Sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK negeri yang berlaku tahun ini, akan memudahkan warga Tawangmangu bersekolah di kampung halamannya.
"Sekolahnya ada, siswa menjadi mudah mengakses. Kalau sekolahnya tidak ada, cah Tawangmangu bisa tidak sekolah. Atau paling banter ke sekolah swasta," tuturnya.
Tanpa SMAN bukan hanya di Tawangmangu, tetapi juga di Jaten dan Jatiyoso di Karanganyar. Sedangkan di Jateng, Pemprov akan membangun SMA negeri di Banjarnegara dan Purbalingga. Di dua kabupaten itu mengalami problem serupa di Tawangmangu dan Karangangayar, yakni ada kecamatan tanpa SMA/SMK negeri.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan, bukan sekadar tempat belajar pada umumnya yang akan dibangun Pemprov Jateng di Tawangmangu. Namun berkonsep futuristik pada desain bangunan dan pesona aduhai lereng Lawu.
Bukan hanya itu, sekolahnya merupakan center of exelence. Artinya, berwawasan masa depan dengan penyiapan pada kurikulum, siswa, guru, dan manajemen sekolah.
Di kampung halamannya itu, Ganjar berdialog dengan para siswa yang mengalami hambatan belajar. Ia didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng Hari Wuljanto.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 6 Jawa Tengah, Suratno, mengatakan, pembangunan SMAN Tawangmangu dilakukan tiga tahap. Pertama, akan dibangun lima lokal, yakni tiga lokal untuk ruang kelas, satu lokal untuk laboratorium, dan satu lokal untuk perpustakaan. Pembangunan dilaksanakan selama 180 hari atau hingga Desember 2021.
Sekolah tersebut berada di titik tengah wilayah Kecamatan Tawangmangu, tepatnya berada di Lingkungan Beji, Kelurahan Tawangmangu. Tanah tersebut milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng.
"Luas satu hektare kurang sedikit. Rencana pembangunan bertahap. Ada tiga tahap. Ini tahap pertama dimulai sampai Desember. Harapan kami ada pembangunan setiap tahun. Setelah ini, kami mengurus izin untuk berdiri sebagai SMA sehingga bisa membuka PPDB tahun depan. Kami akan berupaya," ungkap dia.