Bogor, Gatra.com – Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, mengapresiasi budaya gotong-royong rakyat Indonesia yang tetap terawat selama pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.
Megawati menyampaikan hal tersebut dalam orasi ilmiahnya setelah dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Universitas Pertahanan RI (Unhan RI) pada Jumat, (11/6), di Kampus Bela Negara, IPSC, Sentul, Bogor.
“Kita hampir satu setengah tahun kena pandemi. Karena apa kita ini masih bertahan?” tanya Megawati.
“Saya bilang ke Presiden Jokowi, ‘Orang Indonesia itu memang sekarang nggak bisa disiplin, Pak, karena mereka menurut saya barangkali dari segi psikologis sedang merasakan kemerdekaannya,” tutur Megawati.
Meski menilai negatif kedisiplinan orang Indonesia selama pandemi, Megawati tetap mengapresiasi upaya gotong-royong yang ia nilai luar biasa. Ia mengaku terus-menerus memperhatikan dinamika tersebut selama mobilitas masyarakat terbatas saat Covid-19 mewabah sejak satu setengah tahun lalu hingga saat ini.
“Umpamanya, tetangga saja yang tadinya tidak kenal, saling bertukar makanan. Belum lagi, saya lihat anak-anak muda seperti bikin grup-grup, begitu, bikin nasi bungkus, iuran uangnya, lalu mencari pemulung. Itu saya lihat, lho, bukannya tidak saya lihat,” ujar Megawati.
“Artinya aduh alhamdulillah yang namanya budaya gotong royong itu memang budaya kita,” pungkas anak Soekarno tersebut.