Bogor, Gatra.com – Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, baru saja dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Universitas Pertahanan (Unhan) RI pada Jumat, (11/6), di Kampus Bela Negara, IPSC, Sentul, Bogor.
Dalam orasi ilmiahnya setelah mendapatkan kehormatan tersebut, Megawati mengungkapkan cerita lucu yang pernah dialaminya terkait Presiden Jokowi yang menunjuknya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
“Suatu saat saya sedang keluar negeri. Lalu saya ditelpon oleh Pramono Anung [Sekretaris Kabinet Indonesia]. Saya ditanya oleh Presiden Jokowi kalau saya sedang berada di mana. Katanya saya akan dilantik sebagai Ketua UKP,” tutur Megawati dalam intermeso di sela-sela orasi ilmiahnya.
“Saya tanya kepada Pramono Anung, ‘UKP itu apa, Pram?’ Katanya UKP itu Unit Kerja Presiden. Terus saya tanya, ‘Untuk apa?’ Katanya untuk pembinaan ideologi Pancasila,” imbuh Megawati dengan anggukan kepala.
“Langsung saya bilang, ‘Kenapa Presiden pilih saya?’ Ya, maunya beliau [Presiden Jokowi], Ibu segera pulang,” sambung anak Soekarno tersebut.
Megawati tidak langsung mengiyakan permintaan itu. Alih-alih menerima langsung, ia justru bertanya-tanya. “Loh, Pram, kamu tahu tidak, ya, unit kerja itu kan kecil banget. Mungkin kalau eselon, tiga ke bawah. Apa itu kalau Presiden selesai [UKP-nya] nggak bubar? Saya pikir, kok, di situ ada ideologi Pancasila, ya,” tuturnya.
Meski demikian, hati Megawati pun luluh dan pada akhirnya ia menerima tawaran tersebut. Ia kemudian langsung menghadap Presiden Jokowi. “Ketika bertemu dengan Presiden langsung saya bilang, ‘Pak, kok Bapak tega banget nunjuk saya menjadi Ketua Dewan Pengarah UKP. Bapak tahu unit itu letaknya di mana, ya, di struktur?” tanyanya kepada Presiden Jokowi.
“Beliau [Jokowi] terpingkal-pingkal sambil berkata, ‘Iya, ya, Bu.’ Terus saya bilang, ‘Lah, iya, Bapak kok bisa ya tega,” tutur Megawati.
Sampai saat ini, Megawati masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP. Ia sudah mengemban tugas tersebut selama tiga tahun lebih, terhitung sejak Maret 2018 ketika pertama kali dilantik langsung oleh Presiden Jokowi.
Seperti dilansir oleh laman resminya, BPIP adalah lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki tugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila.