Home Kesehatan Zona Oranye Dikepung Zona Merah, Ini Kata Wali Kota Tegal

Zona Oranye Dikepung Zona Merah, Ini Kata Wali Kota Tegal

Tegal, Gatra.com- Wali Kota Tegal, Jawa Tengah Dedy Yon Supriyono menyatakan kondisi Kota Bahari masih aman meski status risiko penularan Covid-19 sudah meningkat menjadi zona oranye menyusul melonjaknya jumlah kasus usai Lebaran. Meski demikian, Dedy Yon meminta Satgas Covid-19 tetap harus waspada karena daerah sekitar Kota Tegal, yakni Kabupaten Tegal dan Brebes sudah berstatus zona merah.

"Sebetulnya Kota Tegal ini kondisinya masih aman, tapi saya juga berharap harus waspada karena wilayah Brebes dan Kabupaten Tegal ini kemarin jadi catatan Jateng. Selain Kudus, ada Kabupaten Tegal dan Brebes," ujar Dedy Yon, Jumat (11/6).

Menurut Dedy Yon, langkah kewaspadaan perlu dilakukan karena Kota Tegal bisa ikut terimbas jika jumlah kasus Covid-19 di daerah sekitarnya terus melonjak. "Kita posisinya dalam satu wilayah dengan Brebes dan Kabupaten Tegal ya. Tentunya nanti kalau ada lonjakan akan berimbas kepada Kota Tegal," ujarnya.

Salah satu upaya yang dilakukan pemkot untuk mencegah penyebaran kasus salah satunya dengan melakukan pembatasan pengunjung di obyek wisata. Selain jumlah pengunjung dibatasi, Satpol PP juga disiagakan untuk memastikan pengunjung menerapkan protokol kesehatan. "Kita sudah melaunching petugas Satpol PP pariwisata untuk pengawasan di obyek wisata. Ada larangan ketika ada yang tidak pakai masker, yang bergandengan, atau tidak jaga jarak. Ini kita harus waspadai," ujar wali kota berambut gondrong itu.

Dedy Yon menegaskan, warga dari luar kota, termasuk dari daerah berstatus zona merah tidak dilarang untuk masuk ke obyek wisata di Kota Tegal. Namun mereka tetap harus dipastikan kondisinya sehat dan mematuhi protokol kesehatan. "Wisata kali ini kita hanya membatasi jumlah pengunjung. Kalau kapasitas 2.000 ya kita batasi 500 saja. Tidak ada pembatasan, diskriminasi dari luar kota, yang penting sehat dan prokes. Sebelumnya ada larangn karena kaitannya dengan Lebaran, kondisinya rawan. Kalau sekarang kita anggap ya sudah tidak rawan,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, status risiko penularan Covid-19 Kota Tegal meningkat menjadi zona oranye atau sejak dua pekan terakhir setelah sebelumnya zona kuning. "Ini terjadi karena ada 15 faktor yang memengaruhi, antara lain jumlah kasus positif dan jumlah kasus meninggal meningkat setelah Lebaran," ujar Prima.

Sementara itu, data Dinas Kesehatan menunjukkan, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tegal per Jumat (11/6) total mencapai 3.372 orang. Dari jumlah itu, 512 orang di antaranya merupakan kasus aktif.

1369