Karanganyar, Gatra.com- Tarmi, 68 tahun, hampir dua pekan menghilang dari rumah. Akhirnya, keberadaan warga Dusun Tengklik, Jatisuko, Jatipuro, Karanganyar, Jawa Tengah itu terungkap. Lansia itu ditemukan tak bernyawa di sumur tua berkedalaman 15 meter.
Penemuan bermula dari tetangga korban yang melihat ada yang aneh dengan sumur tua miliknya. Penutup papan kayu sudah sedikit terbuka. Setelah ditengok, bau busuk menguar. Ia lalu memanggil cucunya supaya memeriksa. Ternyata di dalam sumur itu ada mayat mengambang, kata Kasubbag Humas Polres Karanganyar Iptu Agung Purwoko kepada Gatra.com, Kamis (10/6).
Dua orang saksi tersebut menghubungi polisi sekaligus meminta bantuan tim SAR untuk mengevakuasi mayat di sumur berkedalaman 15 meter itu. Setelah terangkat, baru ketahuan itu Mbah Tarmi yang menghilang sejak 29 Mei 2021 lalu.
Menurut keterangan anak peremuan korban, Samikem (56), Tarmi tidak lagi terlihat usai pergi ke kamar mandi. Ia mengira ibunya itu minggat karena kecewa dengan sikap keluarganya. Tarmi menghendaki pohon jati di kebunnya dijual untuk membantu biaya pernikahan cucunya yang tinggal di Jumapolo.
Namun niat itu ditolak oleh putranya sendiri. Tarmi yang tersinggung sempat mengungkapkan lebih baik mati saja dengan menceburkan tubuh ke sumur atau meninggalkan rumah, daripada keinginannya itu tak dipenuhi. Pihak keluarga awalnya hanya menganggap itu emosi sesaat. Mereka menganggap Tarmi tak mungkin berbuat nekat, mengingat usianya lanjut dan penglihatannya rabun.
Kepala Desa Jatisuko, Sugeng Riyanto mengatakan keberadaan mbah Tarmi dicari selama hampir dua pekan menghilang. Keluarga sempat pasrah akan nasib nenek itu. "Sebenarnya sumur itu memang sudah tidak dipakai. Awalnya juga enggak bau apa-apa dan tidak ada yang aneh. Baru tadi pagi muncul bau menyengat," katanya.
Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto mengatakan evakuasi berlangsung lebih dari 1 jam. Tim mengerjakannya secara berhati-hati karena khawatir terjebak ruang sempit dan menghirup gas beracun. "Evakuasi selesai tadi pukul 11.40 WIB. Pakai regu penyelam. Setelah berhasil dievakuasi lalu diperiksa dokter puskesmas. Enggak ada tanda penganiayaan, lalu dibawa ke rumah duka," katanya.