Home Kebencanaan Klaster Brenggong, Usai Tamasya yang Membawa Petaka

Klaster Brenggong, Usai Tamasya yang Membawa Petaka

Purworejo, Gatra.com - Wajah Sukoyo yang merupakan Kepala Dusun (Kadus) Ngawang-Awang, Desa Brenggong, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah terlihat letih dan sedih. Bagaimana tidak, sebanyak 79 warga desanya dinyatakan positif terinfeksi virus corona.  Empat orang dinyatakan meninggal akibat virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok akhir tahun 2019 lalu.
 
Entah dari mana awal mula puluhan warga desa tersebut bisa tersengat virus  itu. Yang jelas, lonjakan kasus terjadi usai kepala desa, perangkat dan keluarganya pergi tamasya ke obyek wisata Dieng, Kabupaten Wonosobo pada tanggal 29 Mei lalu itu. 
 
Menggunakan satu buah minibus dan satu mobil pribadi, sebanyak 36 orang berangkat tamasya. Bisa dibayangkan bagaimana berjejalnya mereka dalam bus kecil tersebut tanpa space untuk menjaga jarak. 
 
"Sebenarnya virus yang menyerang Pak Kades dan puluhan lainnya bukan karena tamasya ke Dieng. Saya juga ikut, tapi Alhamdulillah saya tidak terinfeksi covid-19. Sebelum pergi piknik, kami takziyah warga desa kami juga. Salah satu anggota keluarga itu ada yang pulang dari Jakarta dan ternyata positif Covid-19. Jadi sepertinya virus bukan dari Dieng," kata Sukoyo saat diwawancarai wartawan di Kantor Desa Brenggong, Kamis siang (10/6).
 
Rasa sesal disampaikan oleh Ketua RT 1, RW 2, Ari Bowo, akibat virus ini satu warganya meninggal dunia dari tiga yang dinyatakan positif. "Saya menyesal sekali dengan kejadian ini. Sebelumnya daerah kami aman tidak ada yang positif sekalinya ada langsung banyak. Menyesal karena tak mengindahkan aturan hindari kegiatan kerumunan saat ada takziyah dan hajatan juga," jata Ari Bowo yang mengaku tak ikut piknik ke Dieng ini.
 
Kejadian ini membuat prihatin berbagai pihak, penanganannya pun diambil alih oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Purworejo. Semua warga yang positif terinveksi virus yang menyerang hampir seluruh dunia ini, dipindahkan ke RSUD Tjitrowardojo untuk isolasi, mulai Kamis sore (10/6).
 
"Untuk keperluan logistik warga, sudah ada bantuan dari Pemkab Purworejo. Ibu Wakil Bupati, Yuli Hastuti datang memberikan bantuan sembako," terang Camat Purworejo, Sudaryono di Kantor Balai Desa Brenggong.
 
Ia menjelaskan, sebanyak 113 orang yang melakukan kontak erat dengan pasien positif telah diswab. Hasilnya, 79 orang dinyatakan positif Covid-19. Sedangkan yang masih menunggu hasil swab sebanyak 30 orang.
 
"Mulai hari ini, penanganannya diambil alih oleh Satgas Kabupaten. Rencana akan dilakukan isolasi terpusat di RSUD Tjitrowardojo dan RSUD Tjokronegoro. Memang banyak yang tidak mau, tapi akan kami lakukan pendekatan supaya pemindahan lancar. Dengan isolasi terpusat, akan makin mudah memantau karena ada tenaga medisnya juga," lanjut Sudaryono.
 

Berkaca dari kejadian di Desa Brenggong, Sudaryono berpesan agar warganya mengurangi perjalanan ke luar kota. "Saya minta kegiatan yang menimbulkan kerumunan tidak diadakan dulu. Jagalah demi diri sendiri dan lingkungan. Kami tidak pernah membayangkan bisa sebanyak ini yang positif. Intinya patuhi 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun, Menjaga jarak minimal 1,5 meter, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas)," tegas Sudaryono. 

Akibat 9 perangkat Desa Brenggong positif corona, pelayanan dipindah ke rumah Kasi Pemerintahan dengan protokol kesehatan ketat.


 

2627