Cilacap, Gatra.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, Jawa tengah kembali mengintensifkan operasi yustisi untuk meningkatkan kedisplinan protokol kesehatan demi menekan penularan Covid-19. Salah satunya di Pasar Desa Jeruklegi Wetan, Kecamatan Jeruklegi.
Langkah ini dilakukan lantaran terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai lebaran Idul Fitri 2021. Terlebih, di Cilacap terdapat 13 ABK Filipina terpapar varian India.
Ketua Satgas Covid-19 Jeruklegi, Rosikin mengatakan dalam operasi tersebut, satgas menemukan sejumlah alat penunjang prokes sudah tidak memadai dan harus diganti. Selain itu, tim Satgas juga menemukan sejumlah warga tak mengenakan masker.
Satgas hendak memastikan para pedagang dan pembelinya menggunakan masker. Tim Satgas Covid-19 juga memastikan sarana protokol Kesehatan seperti tempat cuci tangan dan penyediaan sabun serta handsanitizer.
“Tempat cuci tangan dan penyediaan sabun serta handsanitizer ada. Agar aturan prokes juga lengkap di tempat tempat perbelanjaan seperti pasar dan lainnya,” katanya, dalam keterangan tulis, dikutip Kamis (10/6).
Sementara, perwakilan dari Polsek Jeruklegi, Serma Sutardi menuturkan, dari operasi masker ini, Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Jeruklegi memastikan sarana protokol kesehatan harus ada baik di pintu masuk pasar maupun didalam dan sudut pasar. Hal ini diterapkan agar baik penjual maupun pembeli serta para pegawai pasar mematuhi protokol kesehatan dalam melakukan aktivitasnya.
“Tim Satgas menjumpai beberapa sarana protokol kesehatan di pasar ini, kurang memadai dan harus segera diganti. Dari kegiatan ini, Tim Satgas juga menjaring delapan warga yang tidak menggunakan masker, mereka telah diberikan sanksi dan kita edukasi tentang pentingnya masker,” katanya.
Sementara, Agus Suroto selaku pengelola pasar mengungkapkan kesiapannya untuk segera mengganti atau memperbaharui sarana protokol kesehatan di Pasar Jeruklegi Wetan. Dia mengklaim seluruh sarana prokes sudah dipasang, namun memang perlu perbaikan.
“Semua sarana protokol kesehatan telah kita siapkan di pasar baik dipintu masuk maupun didalam pasar, namun memang saat ini sudah banyak yang rusak dan harus segera diganti, untuk itu, kedepannya akan kita siapkan lagi agar sarana protokol kesehatan di pasar ini kembali bisa digunakan,” katanya.
Diketahui, Cilacap sempat kembali masuk zona merah usai ditemukannya kasus varian India B.1617.2. Satgas Covid-19 langsung melakukan tracing dan sejauh ini tak ditemukan penularan atau transmisi lokal varian mutasi tersebut.