Jakarta, Gatra.com- UniSadhuGuna International College (UIC) hadirkan pameran kreatif para siswa UIC dengan tema “Creativity in a Heartbeat” pada Kamis (10/6). Acara ini diikuti oleh 80 siswa kelas akhir UIC dari empat kampus, yaitu BSD, PondokIndah serta Kelapa Gading dan Pantai Indah Kapuk.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A mengapreasiasi USG yang kontinyu melakukan kegiatan meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Hal ini penting dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dalam mendukung sektor pariwisata ekonomi kreatif terus berkembang.
“Kualitas SDM tentunya kunci agar kita dapat bersaing di mata dunia. Untuk meningkatkan kualitas SDM, salah satunya dilakukan dengan memberikan akses untuk mengenyam pendidikan yang tuntas dan berkualitas," ungkapnya saat pembukaan pameran secara virtual, Kamis (10/6).
Presiden Direktur PT UniSadhuGuna, Adhirama Gumay menyebut acara ini merupakan ajang untuk mempersiapkan siswa - siswi agar siap terjun di industri. "Dimana mereka akan langsung mendapatkan pengalaman untuk melakukan presentasi dan showcase profesional kepada para pakar industri,” ungkapnya.
Dalam ajang ini, para siswa UIC dari program Business, Design, Music & Sound Design serta Fashion Design
akan melakukan presentasi terakhir dan pameran dari di depan para pakar industri kreatif. Penyelenggaraan ajang kreatif ini menampilkan karya – karya modern, dinamis, inovatif dari para siswa yang telah melakukan eksplorasi minat dan potensi diri
“USG menempatkan diri sebagai bagian dari ekosistem pembangunan industri kreatif Indonesia dengan berperan dalam mendidik dan melahirkan para pelaku industri kreatif masa depan yang berkualitas dan kompeten," papar Adhirama.
Salah satu peserta pameran dari jurusan Graphic Design UIC College, Amanda Caesa misalnya merepresentasikan Board Game untuk pelatihan public speaking. Papan permainan yang dibuat ini seperti halnya sebuah permainan Monopoli yang ia rancang selama tiga bulan.
"Pelatihan public speaking game ada tapi kurang menantang. Mode board game ini kaya monopoli jadi ada chalengge gimana dorong untuk cerita lebih banyak lagi," kata puteri pelawak Parto tersebut.
Demikian halnya dengan Dea Sabrina, siswa Sound Design dimana pengalaman yang ia dapat lewat pameran ini adalah bagaimana tidak sekedar kaitan dengan teknik keahlian saja. Namun juga belajar bagaiman presentasi dan komunikasi dengan klien "Pengalaman menarik bagaimana deal (kesepakatan-red) dengan klien," ungkapnya..
Head of USG BSD Campus, Aimee Sukesna menambahkan bahwa USG terus berupaya untuk menghadirkan pendidikan yang sustainable. "Dengan pembekalan pengalaman dunia nyata, para siswa dididik dengan wawasan yang relevan dengan isu global," ungkapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Aimee, mereka tentunya didorong untuk berpikir kreatif, inovatif serta memiliki kemampuan problem solving dan critical thinking. "Yang terpenting juga fokus melihat peluang. Oleh karenanya, kami berharap acara hari ini dapat memberikan learning experience yang berguna dan menginspirasi bagi diri sendiri dan juga lingkungan sekitar kita,” katanya.