Kudus, Gatra.com - Guna mengantisipasi mengularnya antrian pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Sejumlah langkah diterapkan agar kasus positif Covid-19 di kabupaten berjuluk Kota Kretek itu tidak semakin melonjak.
Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Mas'ut mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi, di antaranya rumah sakit. Sehingga pasien bisa cepat tertangani dan mendapatkan perawatan.
"Antrian di IGD (RSUD dr Loekmono Hadi Kudus) panjang, pak Direktur sudah menyiapkan kembali untuk tempat tidur isolasi. Kami harapkan segera terselesaikan. Kapasitas tempat tidur lebih dari 200," ujarnya di kawasan Rusunawa Kudus, usai melepas keberangkatan isolasi mandiri (Isman) ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Rabu malam (9/6).
Mas'ut menyebut akan melakukan kerja sama dengan rumah sakit di Semarang. Pasien dari Kudus bisa dirujuk ke sana.
"Antisipasi antrian, kita akan mencoba bekerja sama dengan Semarang, kalau bisa kita lempar ke Semarang akan kita bawa ke sana. Dari pada terlalu banyak antrian agak berbahaya, semoga ini segera tertangani," jelasnya.
Terlepas dari itu, ia mengaku belum menerima lagi tambahan tenaga kesehatan (Nakes), pasca sebanyak 358 nakes di Kudus terinfeksi corona. Ia memperkirakan nakes yang diperbantukan masuk di Kudus baru 81 orang saja.
"Bantuan nakes masih seperti kemarin ada berapa itu, 81. Sementara ini kami belum menerima data tambahan. Semoga ada tambahan lagi yang masuk ke Kabupaten Kudus," ujarnya.