Purworejo, Gatra.com - Anjuran pemerintah untuk mengurangi mobilitas rupanya tak semua warga mengindahkannya. Terbukti masyarakat yang mungkin sudah jenuh dengan pandemi banyak yang melakukan perjalanan atau piknik bersama keluarga. Akibatnya, corona melonjak pasca Lebaran tahun ini.
Seperti yang terjadi di Desa Brenggong, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang kini menjadi klaster baru. Diduga, akibat Kades dan perangkat desa beserta keluarganya nekat piknik ke Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah pada tanggal 29 Mei 2021 lalu, mereka terjangkit virus Sars Cov-2019 ini.
"Ada 50 orang yang sudah terkonfirmasi positif covid-19 di Desa Brenggong, 26 orang masih menunggu hasil lab swab PCR," kata Camat Purworejo, Sudaryono saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu siang (9/6). Berdasar data yang diberikan oleh Sudaryono, penderita covid-19 dari Klaster Brenggong, terbanyak berada di RW 2, sebanyak 19 orang.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purworejo, dr Tolkha Amaruddin menjelaskan bahwa, pada tanggal 7 Juni, Puskesmas Cangkrep melaporkan bahwa ada peningkatan kasus covid-19 di Desa Brenggong atas pemeriksaan warga yang sakit pada tanggal 3, 5 dan 7 Juni.
"Begitu mendapat laporan dari Puskesmas, Satgas Penanganan covid-19 Kecamatan Purworejo yang dipimpin Camat Purworejo Sudaryono langsung mengadakan rapat koordinasi. Hasilnya, antara lain segera melakukan inventarisir dan tracing kontak erat pemderita untuk dilakukan tes antigen dan PCR," jelas Tolkha.
Meski belasan warga terpapar Covid-19, Pemerintah tidak memberlakukan lockdown di Desa Brenggong. Pemerintah desa juga menggerakkan Jogo Tonggo untuk mengurusi warga yang isolasi mandiri.
"Masyarakat diminta untuk melakukan isolasi mandiri, sedangkan kebutuhan mereka akan disuplai. Bantuan logistik dari Pemda akan mulai didroping hari ini (Rabu, 9/6)," jelas Tolkha.
Ia juga meminta agar masyarakat tidak melakukan kegiatan yang sifatnya kerumunan. "Termasuk tidak melakukan perjalanan ke luar daerah, terutama di daerah zona merah. Protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mempersingkat waktu berkumpul) harus terus kita lakukan, karena kita tidak tahu siapa saja yang membawa virus dan jangan lupa kita juga terus berdoa memohon kesehatan dan keselamatan oleh Allah SWT," pungkasnya.