Karanganyar, Gatra.com- Sebuah arca misterius ditemukan di sebuah hutan wilayah Desa Gumeng, Jenawi, Karanganyar Jateng. Arca itu berbentuk orang sedang duduk dekat pemandian yang memegang dagu dan menyimpan keris di bagian belakang badan.

Arca itu berjumlah dua buah. Di lokasi yang sama juga ditemukan benda dari batu berupa pande-pande dan batu pawon. Komunitas pencinta cagar budaya Karanganyar melaporkan temuannya itu ke Bidang Kebudayaan Disdikbud Karanganyar pada pekan lalu. Benda-benda itu berada di atas permukaan tanah alias tanpa penggalian. Diduga, sudah berada di sana sejak zaman nenek moyang.

"Lokasinya dibawah Candi Cetho (Desa Gumeng Jenawi). Berada di dalam hutan. Benda cagar alam ini sudah terlihat, jadi tidak dilakukan penggalian," kata Kabid Kebudayaan Disdikbud Karanganyar, Sawaldi, Selasa (8/6).

Tim dari Bidang Kebudayaan berkesempatan mengecek sekaligus mendata temuan itu. Meski belum bisa dipastikan benda temuan itu bernilai cagar budaya, namun tetap harus diperlakukan sebagaimana benda cagar budaya. Ia menyebut diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguak misterinya.

Sejauh yang diketahuinya, batuan jenis andesit menyusun benda-benda itu. Pande-pande dulunya dipakai menempa senjata tajam dari logam. Pande-pande ini berada tersebar di tiga titik. Sedangkan pawon batu diperkirakan untuk tempat memasak. Namun demikian, arca batu belum diketahui historinya. Meski demikian, itu khas buatan nenek moyang pada era Hindu kuno di Nusantara.

Sejauh ini, Bidang Kebudayaan Disdikbud Karanganyar telah melakukan pendataan terhadap 298 benda diduga cagar budaya. Ditambah tiga benda yang baru saja dilaporkan. "Masih banyak penemuan benda cagar budaya yang belum kita data. Ada di Jatipuro, Ngargoyoso, Jenawi," kata Sawaldi.

Untuk sementara waktu, Bidang Kebudayaan Disdikbud belum memindahkan benda diduga cagar budaya dari lokasi temuan karena tak memiliki tempat representatif.