Palembang, Gatra.com - Rancangan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di Palembang segera terlaksana mulai Juli mendatang. Berdasarkan ketentuan sekolah tatap muka, vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik atau guru sudah mencapai 80 persen dan menjadi prioritas utama.
Plt Kepala Bidang Kesehetan Masyarakat Dinas Kesehatan Palembang, dr Mirza Susanty mengatakan, untuk mengejar target sekolah secara langsung, pihaknya terus melakukan vaksinasi ke semua instansi pendidikan hingga pelaksanaan mencapai 100 persen.
Mirza menambahkan, vaksinasi untuk guru, sejauh ini sudah 80 persen. "Tapi untuk data lengkap yang kita punya by name dari TK sampai SMP, karena SMA di bawah Disdik Pemprov. Namun tidak bertanggung jawab untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi guru tingkat menengah atas, Dinkes Palembang tetap menerima jika masih ada tenaga pendidik dari SMA melakukan penyuntikan di posko kesehatan," katanya.
"Tapi tetap menerima vaksinasi untuk guru SMA. Daftar by name batas guru SMP ada 20 ribu, saat ini sudah 16 ribu untuk dua dosis pada tahap satu. Sedangkan tahap dua sudah sekitar 60 persen termasuk masih jalan untuk guru les, dosen dan turut serta lansia," jelas Mirza.
Menurutnya, sekolah mana yang telah mendapati tenaga pendidik sudah divaksin hingga 100 persen, Dinkes Palembang telah menerima informasi daftar nama sekolah yang siap tatap muka. Namun untuk data lengkap, pihaknya masih harus merinci ulang lokasi sekolah dimana aja yang siap KBM langsung.
"Ini untuk percepatan mengejar prioritas guru divaksin. Supaya pembukaan sekolah siap, karena guru harus 100 persen sudah divaksin. Data 100 persen sekolah yang sudah vaksinasi ada, tapi nanti dicek terlebih dahulu lagi biar tidak kesalahan," timpalnya.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) wilayah Sumsel, dr Silvia Triratna SpAK menjelaskan pada dasarnya pihaknya akan menyetujui keputusan sekolah tatap muka asal semua pihak bisa mengikuti dan mentaati aturan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin.
Silvia menambahkan, silahkan saja sekolah tatap muka, tapi harus sesuai dengan aturan yang berlaku. "Termasuk ada peran pemerintah dan gugus tugas dan persetujuan orang tua juga ikut andil, sampai diputuskan layak tidaknya suatu sekolah dilakukan tatap muka," ujarnya.
Menurut Silvia, meski sekolah belum tatap muka, namun sejak sebulan terakhir pasien COVID-19 dari usia anak-anak di Palembang mengalami peningkatan. Yakni dari yang angka puluhan saat ini sudah mencapai ratusan.
"Minggu lalu dan Minggu ini masih lebih dari 100 pasien dari usia anak-anak. Kita ini tidak melarang anak sekolah, kita hanya melarang anak untuk keluar rumah (sosial distancing)," tutupnya.