Wuhan, Gatra.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyimpulkan bahwa hipotesis yang mengklaim virus bocor dari laboratorium China di Wuhan masuk akal dan perlu diselidiki lebih lanjut.
Pernyataan ini diuraikan dalam sebuah laporan tentang asal mula COVID-19 di laboratorium nasional China tersebut sebagaimana diungkap The Wall Street Journal dalam laporannya pada hari Senin.
Laporan itu mengutip orang-orang yang mengetahui kejadian itu dan disebut dalam sebuah dokumen rahasia.
Dikutip Reuters, Selasa, (8/6), studi tersebut disiapkan pada Mei 2020 oleh Lawrence Livermore National Laboratory di California dan dirujuk oleh Departemen Luar Negeri AS, ketika melakukan penyelidikan tentang asal mula pandemi selama bulan-bulan di masa akhir pemerintahan Trump.
“Penilaian Lawrence Livermore mengacu pada analisis genomik virus COVID-19,” kata Journal tersebut.
Lawrence Livermore menolak mengomentari laporan Wall Street Journal.
Presiden Joe Biden mengatakan bulan lalu bahwa dia telah memerintahkan para pembantunya untuk menemukan jawaban atas asal usul virus tersebut.
Badan-badan intelijen AS sedang mempertimbangkan dua kemungkinan skenario - bahwa virus tersebut dihasilkan dari kecelakaan laboratorium atau muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi – namun mereka belum sampai pada kesimpulan.
Sebuah laporan intelijen AS yang masih dirahasiakan beredar selama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, menuduh bahwa tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan China menjadi sangat sakit pada November 2019, sehingga mereka mencari perawatan di rumah sakit, sebagaimana diungkap sumber-sumber pemerintah AS.
Pejabat AS menuduh China kurang transparan tentang asal virus, tuduhan yang sampai kini masih dibantah Beijing.