Kudus, Gatra.com - Kementrian Kesehatan (Kemenkes) melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta berikan bantuan mobil laboratorium bergerak surveilans di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Menyusul minimnya kapasitas testing diagnosis Covid-19 di Kota Kretek.
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, dr Abdul Aziz Achyar mengatakan, mobil laboratorium bergerak surveilans dari Kemenkes tersebut difungsikan untuk memberikan pelayanan laboratorium dan meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 di Kudus.
"Keberadaan mobil laboratorium bergerak surveilans ini juga diharapkan dapat mempercepat kaitannya dengan penegakkan diagnosis. Selama ini semua pasien yang datang ke IGD dilakukan skrining covid-19 dengan rapid antigen dan early warning score (EWS). Ketika pasien hasil EWS nya dibawah 10 maka dikategorikan pasien suspek. Agar yang suspek ini bisa segera berubah menjadi covid positif atau negatif ini perlu kecepatan. Mobil ini datang hari Jumat kemarin," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/6).
Mobil laboratorium PCR ini terdiri dari tiga ruangan terpisah dan merupakan laboratorium biosafety level II. Terdapat mesin RT-PCR, PCR GeneXpert (TCM), mesin ekstraksi otomatis, biosafety cabinet level II (BSL II), autoclave, laminar air flow, freezer, dan alat pengubah air dari udara untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Mesin pemeriksaan yang terdapat pada mobil ini dapat memproses sebanyak 94 spesimen dalam sekali running. Keberadaan Mobil Lab PCR dapat membantu pemerintah Kabupaten Kudus dalam mengidentifikasi kondisi pasien yang terpapar COVID-19 sehingga memudahkan tim medis melakukan penanganan terhadap pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.
"Dengan kondisi di Kabupaten Kudus yang saat ini terjadi lonjakan covid-19 yang luar biasa, ini bisa mengatasi kesulitan pada banyaknya nanti hasil tracing dan testing. Dan khususnya rumah sakit lebih mudah lagi kaitannya dengan kecepatan dalam penegakkan diagnosis penyakit," bebernya.
Ditambahkan, RSUD dr Loekmono Hadi Kudus telah memiliki laboratorium biomolekuler yang pengoperasiannya dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dengan dilengkapi alat ekstraksi RNA (Ribonucleid Acid) robotic. Dengan kapasitas pemeriksaan 400 spesimen tiap harinya.
Sementara, Bupati Kudus HM Hartopo saat ditemui Gatra.com di Pendapa Kabupaten Kudus membenarkan, jika saat ini di Kudus sudah mampu memeriksa 500 spesisem per hari. Sebelumnya hanya mampu memeriksa 100 sehingga harus dirujuk ke luar daerah. "Saat ini bisa memproses 500, ada bantuan," ucapnya.