Semarang, Gatra.com - Kasus Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) yang sempat melandai, kembali meningkat. Delapan daerah masuk dalam zona merah. Kasus aktif Covid-19 di Jateng saat ini tercatat mencapai 10.297 orang. Sebanyak 5.420 orang dirawat di rumah sakit dan 4.877 orang diisolasi.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan, seperti yang sudah diprediksikan, dua minggu pascalibur liburan terjadi kenaikan kasus Covid-19 di beberapa daerah.
“Awalnya hanya tiga daerah yang masuk zona merah yakni Kudus, Brebes dan Sragen, saat ini ada delapan yang masuk zona merah, yakni Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Sragen, Kabupaten Tegal, dan Brebes," kata Ganjar usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 secara daring di Kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan Semarang, Senin (7/6).
Rapat yang dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Jateng dr. Yulianto Prabowo diikuti para tenaga ahli serta seluruh bupati/wali kota se-Jateng. Khusus untuk delapan daerah zona merah itu, Ganjar memerintahkan semuanya menambah kapasitas tempat tidur, baik ICU maupun ruang isolasi. Tempat isolasi terpusat harus segera disiapkan, bisa di hotel, wisma bahkan kalau perlu bisa menggunakan gedung sekolah.
“Bila tidak bisa menyediakan isolasi terpusat, segera koordinasi dengan Pemerinta Provinsi Jateng yang memiliki sejumlah tempat isolasi terpusat sudah siap. Tak hanya di kabupaten/kota, saya minta kades/lurah kembali aktifkan Jogo Tonggo,” ujarnya. Untuk menekan penyebaran Covid-19, Ganjar meminta operasi yustisi ditingkatkan di delapan daerah itu. Tempat-tempat keramaian, wisata, mall, pasar, restoran harus diperketat jika tidak bisa diatur ditutup.
Selain itu delapan daerah zona merah itu untuk menggenjot vaksinasi. Kementerian Kesehatan telah siap menambah stok vaksin di delapan daerah zona merah itu untuk menanggulangi potensi penyebaran Covid-19. “Menkes sudah mengirimkan 50.000 dosis vaksin untuk Kudus, sedangkan tujuh daerah zona merah lainnya, segera dikirimkan 25.000 dosis vaksin,” ujar Ganjar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini meminta semua kepala daerah di Jateng siaga, sebab penyebaran, ternyata bentuknya bergerombol di daerah yang berdekatan, seperti di Brebes sudah merembet ke Kabupaten Tegal.
Demikian pula Kudus merembet ke Jepara, Sragen, Pati, Grobogan, Demak. Rembang, Blora harus siap, Kota Semarang, Boyolali harus siap termasuk Solo, Karanganyar dan lainnya. “Semua kepala daerahkami minta melakukan penambahan tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit. Tempat isolasi terpusat juga harus disiapkan termasuk menggenjot program vaksinasi,” kata Ganjar.
Menanggapi permintaan gubernur ini, Bupati Pati, Haryanto yang ikut rapat menyatakan sudah meminta seluruh direktur rumah sakit menambah kapasitas ruangan dari 324 menjadi 370 ruangan. “Kami tidak hanya melayani pasien Covid-19 warga Pati, tapi dari Kudus, Rembang dan Grobogan. Untuk tempat isolasi, kami juga siapkan,” ujarnya.
Sedangkan Bupati Demak, Estianah meminta bantuan Pemprov Jateng terkait tempat isolasi terpusat. “Untuk isolasi terpusat di Demak terbatas, sehingga kami minta bantuan Pemprov Jateng, termasuk RSUD milik Pemprov Jateng,” katanya.