Yogyakarta, Gatra.com - Wakil Ketua DPRD Suharwanta meminta Badan Penghubung Daerah (Banhubda) lebih mengencarkan promosi tentang Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedatangan wisatawan dan pelajar luar kota terbukti mendongkrak ekonomi DIY. Harapan ini disampaikan Suharwanta saat berkunjung ke anjungan Pemda DIY di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bersama anggota komisi A, Senin (7/6). "Peran Banhubda sangat penting. Badan ini satu pilar pokok penting ekonomi DIY yang bertumpu pada industri pariwisata dan pendidikan," katanya.
Sebagai pengelola anjungan di TMII dan penghubung pada kementerian. Tugas pokok lain Banhubda adalah mempromosikan segala hal tentang DIY. Promosi menurut Suharwanta adalah senjata utama bagi menarik wisatawan dan pelajar luar kota untuk ke DIY. "Setahun pandemi Covid-19, perekonomian DIY menurut BI kehilangan hampir Rp623 miliar setiap bulannya. Ini disebabkan ketidakhadiran wisatawan dan pulangnya mahasiswa," ucapnya.
Nilai ini menurut wakil dari PAN ini sudah termasuk sumbangsih dari kalangan mahasiswa yang mencapai 360 ribu orang yang sementara meninggalkan DIY. Mereka setiap bulan minimal membelanjakan uangnya Rp2,9 juta per orang. "Menonjolkan cintra pariwisata serta pendidikan yang unggul kiranya menjadi tugas semua pemangku kepentingan DIY. Termasuk media dengan tidak membesar-besarkan sesuatu yang negatif tentang DIY," katanya.
Kepala Banhubda DIY, Nugrohoningsih, menyatakan anjungan di TMII merupakan rumah kedua bagi warga DIY yang bermukim di Jabodetabek. "Di sini kami rutin mempertunjukan dan memberikan pelatihan tentang kebudayaan serta kesenian DIY," katanya.
Mendapatkan anggaran APBD dan Dana Keistimewaan (Danais) dengan total Rp4 miliar pertahun. Banhubda terus mempromosikan DIY melalui berbagai kegiatan. Salah satunya adalah gelaran pameran 'Diapora Yogyakarta Expo' di Trans Studio Mall Cibubur dari 7-13 Juji. Melalui pameran jni, Banhubda berupaya memperkenalkan berbagai produk UMKM mulai dari kuliner, kerajinan, hingga fashion.