Yogyakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta seluruh anggota DPD yang tidak memperjuangkan aspirasi rakyat di daerah untuk mengundurkan diri. Sebab memperjuangkan aspirasi daerah ke pusat merupakan takdir setiap anggota DPD.
"Saya bersama anggota DPD RI jelas dilantik dan disumpah untuk bekerja mewakili daerah. Saya tegaskan ke seluruh anggota jangan sampai ingkar pada sumpah kita, karena di akhirat diminta pertanggungjawaban," kata LaNyalla di Kota Yogyakarta, Minggu siang (6/6).
Bersama empat anggota DPD RI lainnya, LaNyalla bertemu perwakilan Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non-Kategori yang berusia di atas 35 (GTKHNK 35). Asosiasi ini akan menjadi bagian dari tim sosialisasi fungsi dan tugas DPD RI.
Menurutnya, bekerja untuk daerah ini sudah ditetapkan sebagai tagline DPD pada Oktober tahun lalu dengan bunyi 'Dari Daerah Untuk Indonesia'. Kalimat ini bagi LaNyalla adalah peneguh bagi seluruh anggota DPD untuk bekerja mewakili daerah.
Ia pun meminta masyarakat lebih mengenal anggota DPD RI di provinsi masing-masing yang berjumlah empat orang.
"Di Daerah Istimewa Yogyakarta, silakan sampaikan aspirasi baik lisan maupun tertulis kepada mereka di kantornya di Jalan Kusumanegara 133 Kota Yogyakarta. Saya tegaskan, bagi anggota DPD yang tidak memperjuangkan aspirasi daerah, silakan mengundurkan diri," katanya.
Menurutnya, sebagai senator pusat yang dipilih langsung oleh rakyat, tanpa melalui pencalonan lewat partai politik, anggota DPD wajib bekerja demi daerah, mewakili daerah, dan memperjuangkan kepentingan daerah di tingkat pusat. Atas kerja tersebut, LaNyalla menyatakan DPD tidak meminta timbal balik.
Dalam kesempatan itu, LaNyalla turut menyinggung tidak adanya hak anggota DPD untuk mencalonkan diri sebagai presiden sejak fraksi Utusan Golongan dibubarkan dan diganti DPD pada 2002. Ia pun sekarang berjuang untuk memiliki hak yang sama untuk menjadi calon presiden atau capres.
"Tidak gampang, semua pasti berat. Namun saya selalu punya keyakinan. Kalau takdir, kenapa tidak (menjadi presiden). Semua punya tujuan dan cita-cita yang baik," jelasnya.
Dalam sambutannya, Ketua Asosiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non-Kategori (GTKHNK) yang berusia di atas 35 tahun, Nasrullah, mengucapkan terima kasih atas perjuangan DPD agar mereka bisa diangkat sebagai PNS.
"Sebagai feedback, kami sosialisasi mengenai apa fungsi dan tugas DPD RI hingga pelosok desa. Tidak hanya ke masyarakat, namun kepada murid kami turut jelaskan hal yang sama," katanya.