Home Kesehatan Covid-19 Tak Terkendali, Biro Perjalanan Sudah Duga Ibadah Haji Batal

Covid-19 Tak Terkendali, Biro Perjalanan Sudah Duga Ibadah Haji Batal

Slawi, Gatra.com - Tidak adanya pemberangkatan calon jemaah haji (calhaj) dari Indonesia pada tahun ini sudah diperkirakan oleh biro jasa perjalanan haji dan umroh di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Hal ini dinilai tak bisa dilepaskan dari penanganan Covid-19 di Tanah Air yang belum berjalan baik.

Manajer Operasional Amanah Insan Tour Tegal, Sussy Trisnawatty mengatakan, keputusan pemerintah meniadakan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini turut berdampak pada penyedia biro jasa perjalanan haji dan umrah.

"Dampak kerugian ke kami ya kehilangan potensi pendapatan. Jumlahnya sekitar ratusan juta," katanya, Sabtu (5/6).

Di biro jasa perjalanan haji dan umrah yang dikelola Sussy, terdapat 28 calon jemaah haji yang seharusnya berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini. Mereka disebut bisa memahami keputusan pemerintah membatalkan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini.

"Alhamdulillah mereka memahami karena sebelumnya juga kami komunikasi terus. Pas ada keputusan Kemenag itu, kami langsung share, Alhamdulillah jemaah ikhlas menerima karena itu sudah keputusan pemerintah," ujar dia.

Sebelum keluar keputusan Kementerian Agama, Sussy mengaku sebenarnya sudah menduga tidak ada pemberangkatan calon jemaah haji pada tahun ini lantaran kasus Covid-19 di Indonesia tak kunjung terkendali. Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga belum memberikan tanda-tanda akan menerima calon jemaah haji dari Indonesia.

"Saya sudah pesimis sejak Februari, ketika 20 negara diblok (dilarang masuk ke Arab Saudi), salah satunya Indonesia. Sampai akhirnya Arab Saudi membuka untuk 11 negara, Indonesia juga tidak masuk. Jadi sebenarnya kami sudah prediksi, apalagi kasus Covid di Indonesia naik dan penanganannya masih seperti itu, masyarakatnya juga tidak disiplin, ya sudah," katanya.

Dengan situasi tersebut, Sussy menilai keputusan pemerintah meniadakan pemberangkatan calon jemaah haji pada tahun ini merupakan keputusan yang bijak. Dia juga berharap penanganan Covid-19 bisa dilakukan lebih baik lagi sehingga penyebarannya bisa terkendali dan warga Indonesia tidak dilarang masuk ke Arab Saudi.

"Kalau melihat daftar 11 yang boleh masuk e Arab Saudi itu kan negara-negara yang penanganan Covid-nya sudah bagus. Jadi mudah-mudahan penanganan Covid-19 kita bisa lebih baik lagi," ujarnya.

1071