Yogyakarta, Gatra.com - Penceramah agama Islam, Bahaudin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, menyampaikan bahwa pendeteksi Covid-19 karya Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19, sebagai ikhtiar di tengah pandemi.
“Pertama, saya ikut bersyukur karena ini karya putra bangsa dari UGM. Kedua, semoga mewakili kebanggaan semua rakyat Indonesia karena kita punya penemuan sendiri," ujar Gus Baha dalam siaran pers UGM, Jumat (4/6).
Hal itu disampaikan Gus Baha saat menerima bantuan GeNose C19 di Pondok Pesantren Al Quran, Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (3/6). Bantuan demi mencegah penyebaran Covid-19 di pesantren ini diserahkan secara simbolis oleh Rektor UGM Panut Mulyono.
Gus Baha mengapresiasi dan berterima kasih pada UGM karena memperhatikan kesehatan para santri melalui alat skrining Covid-19 berbasis embusan napas tersebut.
"Karya ini bentuk ikhtiar kita untuk bisa menghasilkan sebuah alat deteksi Covid-19. Semua ikhtiar tidak dilarang oleh agama karena kita disuruh untuk selalu tetap ikhtiar,” katanya.
Menurut Gus Baha, lewat GeNose C19, masyarakat bisa mendapatkan pilihan alat deteksi yang lebih murah dan mudah, bahkan menginspirasi munculnya inovasi serupa.”Semoga kita menjadi bangsa yang mandiri dalam percaturan komunitas global. Mewakili lingkungan pesantren, saya sangat mengapresiasi ini,” katanya.
Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan GeNose C19 sudah digunakan di beberapa stasiun kereta api, terminal, dan bandara.Alat ini diharapkan menjadi alternatif masyarakat sebagai metode skrining Covid-19 dengan harga terjangkau.
“Kita harapkan alat ini bisa digunakan di lingkungan pesantren untuk mendeteksi jika ada yang terpapar Covid-19 dan tentu kita berharap lingkungan pesantren terbebas dari Covid dan nantinya selalu rutin melakukan skrining kesehatan dan pemeriksaan rutin,” kata Panut.
Menurutnya, UGM menggandeng lembaga Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU dalam distribusi GeNose C19. “Mudah-mudahan alat ini bisa dimanfaatkan dengan baik karena biaya relatif murah dan supaya pesantren terbebas dari Covid-19,” ujarnya.
Selain penyerahan GeNose C19, Rektor UGM juga menjajaki peluang kerja sama dengan Gus Baha untuk meningkatkan pendidikan keagamaan bagi mahasiswa dan dosen di UGM melalui pengajian dan kuliah umum.