Kebumen, Gatra.com - Vaksin covid-19 memang bukan berfungsi sebagai obat anti virus tersebut. Namun dipercaya sebagai pengendali penyebaran virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok akhir tahun 2019 lalu.
Untuk mencapai herd immunity (kekebalan massal), pemerintah terus melaksanakan program vaksinasi baik secara gratis maupun gotong royong. Selain kampanye protokol kesehatan (prokes), pemberian vaksin merupakan solusi yang dianggap paling tepat untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV2 yang hampir dua tahun mengguncang dunia itu.
Dengan berbagai isu miring dan hoax yang menyertai vaksinasi, perlu kerja sama berbagai pihak untuk meningkatkan minat masyarakat mengikuti vaksin. Tak terkecuali, Polisi sebagai pelayan masyarakat pun ikut turun tangan melakukan sosialisasi dengan cara yang unik.
"Polres Kebumen membuat terobosan "Road Show Vaksinasi COVID-19 Kabupaten Kebumen. Melalui road show tersebut, pemberian vaksinasi tidak lagi dilakukan pada Fasyankes atau Puskesmas tetapi jemput bola ke kantor desa sehingga lebih dekat dengan masyarakat," jelas Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama saat menggelar Road Show di Desa Kretek, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (3/6).
Dalam roadshow tersebut, Kapolres didampingi oleh Pejabat Utama (PJU) Polres dan Kapolsek Rowokele, AKP Diyono. "Kami berharap, target vaksinasi kepada masyarakat dapat tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan oleh Dinas Kesehatan," kata Yanottama.
Terbukti, dengan cara jemput bola ini lebih efektif, masyarakat yang semula malas vaksin karena alasan jarak ataupun lainnya, pada kesempatan siang tadi banyak datang ke kantor Desa Kretek. Target vaksinasi hari ini adalah 228 warga.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kebumen, Kirbiantoro mengungkapkan bahwa, selain vaksinasi pihaknya juga gencar melakukan tracking dan tracing. "Semakin banyak kegiatan deteksi secara dini dengan melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam tracking serta tracing, akan semakin dini pencegahan penyebaranya," kata Kirbiantoro.
Ketika deteksi dini makin cepat ditemukan probable (diduga) dan positif covid-19, maka akan semakin cepat penanganannya. "Semakin banyak kita deteksi secara dini, kita temukan, kita isolasi, kita obati, itu salah satu strategi pencegahan penularan COVID-19," jelasnya.
Salah satu peserta vaksinasi, Dewi Susianti, warga Desa Kenteng, Kecamatan Sempor mengaku jika ia tak keberatan mengikuti vaksinasi. "Hari ini saya sudsh vaksin yang kedua, Alhamdulillah tidak ada gejala apa-apa usai divaksin. Yakin vaksin ini bisa menyehatkan, jadi tidak usahlah percaya pada kabar-kabar yang macam-macam," ungkap Dewi.