Home Ekonomi Periklindo Diharapkan Dorong Akselerasi Migrasi ke Kendaraan Listrik

Periklindo Diharapkan Dorong Akselerasi Migrasi ke Kendaraan Listrik

Jakarta, Gatra.com – Koordinator Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Nurkhasanah, mengharapkan, berdirinya Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) bisa mendorong akselerasi migrasi ke kendaraan listrik di Tanah Air.

"Mobil listrik ini tentunya bagian dari menjawab tantangan global, dengan adanya Periklindo sebagai wadah, harapannya mampu mendorong percepatan migrasi Indonesia ke kendaraan listrik," ujarnya di Jakarta, Rabu (2/6).

Ia optimistis bahwa Periklindo yang didirikan di Jakarta pada Minggu (25/4/2021) dan diketuai Moeldoko ini, bisa menjadi mitra strategis bagi pemerintah untuk migrasi ke kendaraan listrik dan industrinya.

Menurutnya, percepatan migrasi ke kendaraan listrik ini merupakan salah satu komitmen pemerintah Indonesia dalam menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) sebesar 29% pada 2030, sekaligus menjaga energi, khususnya di sektor transportasi darat.

Terlebih, lanjut dia, industri otomotif berkontribusi cukup signifikan bagi perekonomian nasional. "Dengan begitu, peran Periklindo di bawah ketua Moeldoko adalah bukti Indonesia berkontribusi penurunan emisi karbon," ujarnya.

Sementara itu, Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, didapuk menjadi Ketua Dewan Pengawas Periklindo, menyampaikan, migrasi ke kendaraan listrik ini juga sejalan dengan perjuangan IMI.

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengungkapkan bahwa IMI mendukung Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

"Saya menyambut hangat kehadiran Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) yang didirikan produsen mobil listrik MAB, Wuling Motor, dan DFSK," ujarnya.

Moeldoko berbincang dengan Bamsoet mengenai kendaraan listrik. (Ist)

Menurut Bamsoet, hadirnya Periklindo juga bisa membangun iklim industri otomotif kendaraan listrik yang kondusif, sehingga dapat mendorong berkembangnya pelaku bisnis lokal dan internasional.

Selain mendorong lahirnya inovasi teknologi di bidang otomotif kendaraan listrik, lanjut dia, Periklindo harus menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam pengembangan industri kendaraan listrik.

Dalam pengembangan industri kendaraan listrik, peran pemerintah begitu sentral dan signifikan, khususnya dalam bentuk pemberian stimulus berupa insentif dan keringanan, pembebasan pajak dan biaya, kemudahan impor dan tarif, serta keringanan tarif listrik bagi kendaraan listrik, termasuk pemberian insentif pembangunan infrastruktur pengisian daya baterai.

Bamsoet menerangkan, potensi market penjualan kendaraan listrik di Indonesia sangat besar. Dalam road map pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi sepeda motor listrik diproyeksikan mencapai 13 juta unit pada tahun 2030. Sedangkan untuk mobil listrik diproyeksikan mencapai sekitar 2,2 juta unit.

"Namun demikian, Indonesia tidak boleh hanya sekadar menjadi market. Karenanya, melalui Periklindo, diharapkan akan datang lebih banyak lagi produsen otomotif yang membangun pabrik kendaraan listriknya di Indonesia," ujarnya.

Ia juga mengharapkan Periklindo mampu mendorong lahirnya produsen kendaraan listrik dalam negeri. IMI telah memulainya dengan menghadirkan motor listrik Bike Smart Elektrik (BS Elektrik) yang 70% komponennya diproduksi di dalam negeri, dan melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Sebelumnya Ketua Umum Periklindo, Moeldoko, mengatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak hanya terbatas pada mobil listrik. Cakupannya akan lebih luas, meliputi motor listrik, kendaraan listrik komersial, bahkan hingga sepeda listrik.

"Kita semua sekarang bersatu padu mendirikan sebuah persatuan yang namanya adalah Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia atau Periklindo. Atas dukungan dan kerja sama semuanya mari bersama-sama kita membangun mobil listrik di Indonesia," katanya.

101