Cilacap, Gatra.com – Penambahan kasus harian Covid-19 di Cilacap melonjak beberapa hari terakhir. Per Rabu (2/6), kasus aktif mencapai 615. Padahal, sebelum lebaran hingga dua pekan pascalebaran kasus Covid-19 aktif di Cilacap hanya berkisar 400-500 orang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf mengatakan diduga lonjakan itu terjadi karena ada perantau yang nekat mudik walau ada larangan mudik. Salah satunya terjadi di Kecamatan Jeruklegi yang kini menjadi salah satu kecamatan dengan kasus aktif tertinggi di Cilacap dengan 61 kasus.
“(Bisa juga) dampak Lebaran, kan gitu. Orang supaya tidak mudik, ternyata pada pulang,” katanya, Rabu (2/6).
Berdasar keterangan tenaga kesehatan, kata Farid, penularan Covid-19 terjadi karena ada perantau yang mudik dan menularkan kepada keluarganya. Karenanya, dia meminta agar masyarakat tetap patuh protokol kesehatan untuk mencegah penularan.
“Kemarin saya juga, saya kebetulan, di kecamatan Jeruklegi, yang melonjak itu kan. Berdasar keterangan dari tenaga kesehatan di Puskesmas, kenapa sih Jeruklegi melonjak. Ternyata, di perumahan-perumahan itu, lebaran kemarin pulang. Dia membawa Covid-19, menularkan kepada keluarganya, anaknya juga kena,” ungkapnya.
Farid Ma’ruf menambahkan, meski terjadi lonjakan kasus Covid-19, dia menjamin fasilitas kesehatan untuk perawatan pasien masih aman. Strateginya, pasien bergejala dirawat di sejumlah RS rujukan. Adapun yang tak bergejala menjalani isolasi mandiri atau di karantina terpusat dengan pengawasan ketat nakes dan Satgas Covid-19.
Rabu (2/6/2021) total akumulasi kasus Covid-19 di Cilacap mencapai 12.195 dengan rincian sebanyak 11.117 sembuh dan 463 meninggal dunia. Kasus aktif di Cilacap per hari ini mencapai 615. Kecamatan dengan kasus Covid-19 aktif tertinggi yakni Cilacap Tengah dengan 96 kasus, disusul Kecamatan Cilacap Selatan dan Jeruklegi, masing-masing 69 dan 61 kasus.