Home Kesehatan Sebanyak 562.242 Difabel dan ODGJ Akan Terima Vaksinasi

Sebanyak 562.242 Difabel dan ODGJ Akan Terima Vaksinasi

Jakarta, Gatra.com – Pemerintah Indonesia mulai menjalankan program vaksinasi Covid-19 terhadap penyandang disabilitas sejak Rabu (2/6). Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, dr. Siti Kalimah menyebut ada 562.242 penyandang disabilitas yang akan memperoleh vaksin.

"Kita mulai serentak se-Indonesia vaksinasi untuk disabilitas, baik fisik maupun mental pada Rabu," kata dr. Siti seperti dilansir situs Kemenkes.

Dia menambahkan, penyandang disabilitas dapat dilayani di seluruh fasilitas kesehatan/sentra vaksinasi manapun, dan tidak terbatas pada alamat domisili KTP. Hal ini sesuai Surat Edaran Menkes No. HK.02.02/MENKES/598/2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Bagi Masyarakat Lanjut Usia, Penyandang Disabilitas, serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Menurut dr. Siti, program ini berjalan berkat kerja sama dengan komunitas, organisasi lokal, dan pihak swasta. Mereka turut membantu mendaftarkan serta mengatur transportasi antar jemput masyarakat lansia dan penyandang disabilitas menuju tempat pelayanan vaksinasi Covid-19.

Selain itu, Kemenkes juga bekerja sama dengan Kementerian Sosial untuk proses vaksinasi di panti milik Kemensos. Adapun Dukcapil membantu pendataan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terlantar yang tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK).

"Kalau panti milik Kemensos, Puskesmas di wilayah itu yang datang. Kemudian yang di rumah, nanti Puskesmasnya datang melakukan kunjungan rumah," tuturnya.

Sebelumnya, pada Selasa (1/6), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencanangkan vaksinasi bagi penyandang disabilitas, baik fisik maupun mental. Kegiatan itu dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi, Kota Bogor.

"Ini pertama kali kita memberikan vaksin khusus ke ODGJ. Mereka umumnya komorbidnya banyak, karena tidak bisa menceritakan apa yang dirasakan. Oleh sebab itu, saya rasa bagus bisa mulai memberikan prioritas kepada ODGJ," terang Menkes Budi.

99