Purworejo, Gatra.com- Media sosial kembali membuat warga Kabupaten Purworejo geger. Kali ini sebuah unggahan video di aplikasi Tik Tok. Dalam video berdurasi sekitar 30 detik itu terlihat tiga anak SMP sedang duduk di sebuah bangku panjang di Alun-alun Purworejo. Kedua siswi SMP di Kecamatan Purworejo itu terlihat masih memakai seragam sedangkan seorang siswa teman mereka berkaos dan bercelana pendek. Dalam video yang sekarang telah di-take down oleh pemilik akun itu terdapat tulisan provokatif yang berisi mereka melakukan ciuman tak hanya sekali.
Sontak unggahan itu memantik kemarahan netizen dengan beragam komentar yang bernada mengecam. Mungkin si pengunggah tidak menyadari bahwa videonya akan berdampak secara psikis bagi anak-anak itu. Kepala sekolah tempat ketiga siswa dalam video itu yang berinisial S, membenarkan bahwa ketiganya adalah muridnya. "Saya mendapat informasi adanya video itu pada Hari Minggu (30/6). Kemudian saya dan guru lain memanggil orang tua dan ketiga anak tersebut untuk kami ajak klarifikasi," kata S saat ditemui di kantornya, Rabu siang (2/6).
Ia menjelaskan, berdasar keterangan orang tua, ketiganya dari sekolah sudah pulang ke rumah dan pamit akan pergi ke alun-alun. "Dari pengakuan anak-anak kepada guru BK, sehabis foto-foto kemudian mereka duduk di bangku sebelah utara alun-alun. Saat itu memang ada mobil yang berhenti bahkan si pengemudi mobil sempat melambaikan tangan pada mereka. Anak-anak juga membantah melakukan ciuman, siswi satunya pun mengatakan kedua temannya itu tidak melakukan hal-hal seperti itu," lanjut S yang didampingi oleh humasnya.
Diakuinya, akibat kejadian itu, psikis ketiga anak-anak terganggu, trauma bahkan mereka sempat mendapatkan risak (bully) dari beberapa temannya karena dianggap telah mencemarkan nama baik sekolah. "Kami sudah melarang anak-anak tersebut memegang HP agar tidak mengganggu konsentrasi mereka mengikuti PAT (penilaian akhir tahun). Di sekolah, tiap hari kami juga memberi tahu kepada anak-anak bahaya cyber bullying. Alhamdulillah ketiga siswa tersebut saat ini sudah berangsur membaik kondisinya," terang S. Dalam waktu dekat, pihak sekolah akan melalukan fasilitasi pertemuan antara orang tua, ketiga anak korban video tik tok dan pengunggah video.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora), Sukmo Widi Harwanto yang dihubungi wartawan menyampaikan bahwa, pihaknya akan koordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) yang berwenang mengelola alun-alun, agar kejadian seperti itu tak terulang lagi. "Kami akan teruskan kepada seluruh kepala sekolah agar lebih memperhatikan pendidikan etika, agar murid-murid lebih memiliki etika. Saya juga memgimbau agar orang tua juga lebih menjaga putra-putrinya sebab pendidikan juga merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat juga orangtua," pungkas Sukmo.