Jepara, Gatra.com- Masyarakat diharapkan lebih waspada peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Bisa dikatakan kenaikan ini merupakan awal pendakian kasus yang ada di Kota Ukir. Hal ini disampaikan Ketua Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara dr. Fakhrudin, Rabu (2/6) siang, dalam dialog interaktif di radio milik Pemkab Jepara. Dialog dengan tema “Menguatkan Komitmen Bersama untuk Cegah Corona”, dipandu oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Arif Darmawan berlangsung selama satu jam. Juga hadir sebagai narasumber Wakil Ketua III IDI Cabang Jepara dr. Aton Brilianto.
Dikatakan Fakhrudin, data kasus Covid pada Selasa (1/6) malam, terdeteksi 124 orang terkonfirmasi positif Covid. Sementara, tiga hari sebelumnya pernah mencapai angka 141 kasus positif dalam sehari. Tidak hanya angka kasusnya yang cukup tinggi, tapi angka Postivity Rate atau angka yang menunjukkan seberapa besar orang terinfeksi virus corona di dalam sebuah populasi juga tinggi. “Angka Postivity Rate di Jepara di atas 30 persen. Padahal standar WHO Postivity Rate di atas angka 5 persen dikatakan belum terkendali,” kata dia.
Selain itu, muncul adanya kenaikan angka kematian karena Covid-19. Angka kematian nasional sebesar 3 persen, sedangkan di Jepara sebesar 6 persen melebihi angka nasional. Ironisnya, kematian usia muda juga juga. “Artinya banyak kematian yang disebabkan komorbid (penyakit penyerta). Namun sekarang usia muda di bawah 40 tahun banyak yang meninggal karena Covid. Lebih dalam lagi, anak-anak dibawah 20 tahun banyak terkonfirmasi Covid-19,” kata dia.
Untuk itu, keberadaan Covid-19 perlu diwaspadai. Karena masih menjadi ancaman. Karena virus ini penularan lewat saluran pernafasan. Kata kuncinya, selama bisa membentengi diri, Covid tidak akan menular.