Home Ekonomi Bawang Merah Anjlok, Petani: Barang Langka Kok Turun?

Bawang Merah Anjlok, Petani: Barang Langka Kok Turun?

Pati, Gatra.com - Petani bawang merah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah kembang-kempis dipukul anjloknya harga di pasaran. Jika sebelumnya ukuran sedang bawang merah di atas Rp20.000, sekarang hanya laku Rp10.000 per kilogram.
 
Petani di sentra bawang merah Desa Ngurenrejo (Kecamatan Wedarijaksa), Susanto merinci, ukuran bawang merah kecil dari tangan petani terpaksa dilepas Rp8.000 per kilogram. Sementara ukuran sedang Rp10.000, tengahan Rp12.000, dan super hanya dihargai Rp15.000 saja.
 
"Harga bawang merah di tingkat petani anjlok, bahkan turunnya cenderung drastis. Berubah harga lah kita biasa menyebutnya. Saat ini bawang merah ukuran sedang dari petani dihargai Rp10.000 yang dulunya diharga 20.000-an bahkan lebih," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (2/6).
 
Lanjut Susanto, dengan harga segitu bisa dipastikan petani merugi hampir 50% untuk setiap petak lahan bawang merah. Padahal tiap petak, petani harus mengeluarkan modal hingga Rp15 juta untuk bibit, pupuk, obat hama, solar, belum lagi biaya ekstra lainnya. Diterangkannya, tiap 1 hektare lahan terdiri dari tujuh petak. 
 
"Petani jelas merugi, untuk biaya operasional saja mungkin enggak balik. Bayangkan bibit mahal, pupuk enggak subsidi, tenaga kan juga biaya, semua biaya. Untuk satu kotak lahan membutuhkan modal Rp10-15 juta. Diharga saat ini paling hasil panen cuman dihargai Rp7-8 juta," jelasnya.
 
Ia menyebut, terjunnya harga bawang merah berangsur terjadi sejak bulan Ramadan. Bahkan adanya momen hari raya Idulfitri tak mampu mendongkrak naik harga bumbu dapur tersebut. 
 
"Menurut info yang beredar, harga bawang merah anjlok karena daya beli masyarakat menurun. Kalau turunnya mulai Ramadan. Gini, bagi kami petani, harga normal ya Rp15.000 ke atas itu baru untung, tapi kalau Rp15.000 ke bawah kita minus," ungkapnya.
 
Dilema petani semakin bertambah, lantaran panen raya belum terjadi. Dikhawatirkan, jika tidak ada campur tangan dari pemerintah untuk menyetabilkan harga, petani bakal semakin terjerembab kedalam kerugian yang lebih parah.
 
"Aneh aja, kabarnya bawang merah langka kok harga turunnya habis-habisan. Sebagai petani ibaratnya terlanjur turun ya lanjut aja dan berharap kondisi pasar ada peningkatan harga. Harapannya ada dukungan pemerintah, biar harga dari petani bisa normal, sehingga produksi kita maksimal, dan harga pasar bisa stabil," pintanya.
2258