Home Ekonomi INKUD & JLI Permudah Distribusi Pasokan Barang Pokok

INKUD & JLI Permudah Distribusi Pasokan Barang Pokok

Jakarta, Gatra.comSetelah proses digitalisasi ribuan gudang Koperasi Unit Desa (KUD), kini Induk KUD (INKUD) siap memberdayakan UMKM, dalam hal ini pedagang warung kecil sebagai mitra usaha baru. Program ini akan membantu pedagang warung untuk mendapatkan distribusi barang-barang pokok dengan sistem konsinyasi sehingga memudahkan mereka berjualan tanpa modal awal. 

Bersama dengan perusahaan distribusi Jaringan Logistic Indonesia (JLI), program ini akan membantu pedagang warung mendapatkan kemudahan distribusi barang-barang pokok.

“Kami memahami, pandemi yang melanda sejak setahun terakhir memberikan tantangan berat bagi para mitra UMKM dalam hal ini pedagang warung untuk berkembang, terutama dari sisi modal," ungkap Direktur Utama INKUD, Portasius Nggedi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/6).

INKUD dan JLI akan mulai menyasar para pedagang warung di wilayah Yogyakarta dimana mereka bisa mengakses produk-produk untuk berjualan dari gudang KUD di daerah Piyungan. Di tahap awal, INKUD telah merangkul lebih dari seribu pedagang warung yang menjadi mitra usaha di Yogyakarta.

Sejumlah 2.000 titik gudang KUD di sepanjang Jawa telah siap dimanfaatkan sebagai inventory gudang. Hal ini akan membantu para pedagang warung memasok produk yang akan dijual dengan berbagai kemudahan.

"Dengan dukungan yang kami berikan, para pedagang warung bisa langsung mengakses berbagai produk kebutuhan pokok tanpa modal. Mereka diberikan kemudahan untuk membayar sejumlah produk yang sudah laku terjual dan bisa mengembalikan produk yang kiranya tidak laris di pasaran," papar Portasius.

Dengan cara ini, lanjut dia, pelaku usaha bisa mengelola produk sesuai dengan permintaan pasar sekaligus meningkatkan skala usaha. "Hal ini juga akan memberikan peluang bagi pedagang skala mikro untuk tumbuh dan berkembang bersama INDUK KUD,” jelas Portasius.

Para mitra usaha juga diberikan jaminan harga termurah karena INKUD dan JLI mendapatkan pasokan langsung dari para distributor utama. Selain itu, dengan memanfaatkan gudang KUD yang tersebar di banyak wilayah sebagai inventory produk dan barang akan semakin mendekatkan jarak dengan mitra usaha, sehingga pengiriman produk lebih cepat dan murah.

Pemberdayaan ini tidak hanya membantu pada mitra usaha yang memang telah memiliki usaha warung sebelumnya, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin memulai usaha. Syaratnya, mereka yang ingin memulai usaha memiliki tempat usaha yang berada di jangkauan radius 10 km dari gudang KUD di daerah setempat.

Setelah Yogyakarta, INKUD dan JLI akan fokus memberdayakan mitra usaha dan masyarakat yang ingin memulai usaha di sepanjang area Jawa Tengah dengan terlebih dulu mendatangi Solo dan Semarang.
 
“Kolaborasi ini dan juga pemanfaatan ribuan jaringan gudang KUD, kami optimis program ini akan menjangkau lebih banyak pedagang warung sekaligus dimanfaatkan sebagai sumber lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian dapat mendorong optimalisasi ekonomi mikro di daerah,” pungkas Portasius.

538