Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum PROJO Budi Arie Setiadi menyebutkan, Pancasila menjamin keterbedaan yang tidak bisa ditolak. Indonesia hidup dan berkembang di dalam keterbedaan. Keterbedaan seluruh atas sosial budaya ini merupakan rujukan dari "Bineka".
Pancasila menurut Budi adalah payung yang mengayomi Bineka. "Pancasila adalah payung yang 'satu' untuk mengayomi yang 'beragam' atau yang bineka," kata Budi dalam siaran tertulis pada Selasa (01/06).
Bineka menurut Budi merepresentasikan wajah negara-bangsa yang didasarkan pada sejumlah perbedaan tata-sosial kultural.
Adapun Pancasila merupakan titik temu dari keterbedaan dan keragaman yang memayungi dan memberikan pijakan. "Titik temu yang memayungi dan memberi pijakan, bukan titik temu yang mensub-ordinasi,"tulis Budi.
Menurut sepenuturan Budi, relasi yang ditampilan Bineka dan Pancasila adalah relasi yang mutualis , memperkaya dan tidak meniadakan yang lain.
Ia juga menuliskan bahwa gerakan teroris yang menurutnya muncul belakangan ini bertentangan dengan prinsip Bineka. "Yang ada adalah bahwa yang lain harus disingkirkan, demi yang satu,"ujar Budi.