Slawi, Gatra.com - Bupati Tegal, Jawa Tengah, Umi Azizah terpapar Covid-19. Pelacakan kontak erat dilakukan terhadap keluarga dan sejumlah pejabat untuk mengantisipasi penularan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji mengatakan, pelacakan atau tracing dilakukan terhadap keluarga Umi Azizah setelah hasil tes swab Umi positif Covid-19. Tracing juga dilakukan terhadap pegawai di rumah dinas bupati.
"Sudah ditracing, semua keluarga. Kita utamakan yang keluarga dan yang jaga rumah dinas, yang bareng terus," katanya, Senin (31/5).
Menurut Hendadi, sejak Rabu (26/5) atau tiga hari sebelum terpapar Covid-19, Umi menjalani isolasi di rumah dinas sehingga tidak bertemu atau kontak dengan orang lain. Meski demikian, langkah tracing kontak erat tetap dilakukan untuk mengantisipasi penularan.
Hanya saja Hendadi belum dapat mengungkapkan berapa jumlah orang yang sudah di-tracing dan dites swab karena belum mendapat laporan.
"Keluarga, saya belum dapat informasi pastinya berapa, karena baru tadi siang tracing-nya. Sudah dilakukan tapi jumlahnya saya belum tahu," ujarnya.
Selain keluarga dan staf di rumah dinas bupati, Hendadi mengatakan tracing juga akan dilakukan terhadap pejabat Pemkab Tegal yang sempat bertemu dan konta erat dengan Umi.
"Pejabat yang kontak erat nanti kita ditelusuri. Kalau yang hanya ketemu, salam, berdekatan enggak. Kalau hanya ketemu sebentar, pakai masker, tidak apa-apa. Kontak erat itu minimal 15 menit bicara, dalam jarak kurang satu meter, apalagi dalam ruangan tertutup," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Tegal, Jawa Tengah Umi Azizah positif Covid-19. Umi dirawat di rumah sakit meski mengalami gejala ringan.
Hal itu diungkapkan Umi melalui keterangan tertulis yang dirilis Humas Pemkab Tegal, Senin (31/5). "Saya positif Covid-19 setelah dilakukan tes swab hari Minggu sore (30/5)," ungkap Umi.
Umi mengungkapkan, dirinya awalnya merasa tidak enak badan pada Rabu malam (26/5). Dia kemudian berinisiatif isolais mandiri di rumah dinas untuk menghindari kontak erat.
Tiga hari kemudian atau Minggu sore (30/5), Umi meminta petugas medis RSUD dr Soeselo Slawi untuk melakukan pengetesan Covid-19 karena nafsu makannya ikut terganggu. Dari situ diketahui jika dia positif Covid-19.
Setelah dinyatakan positif, Umi meminta agar dirinya dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi untuk menghindari risiko penularan dan fokus meningkatkan imun tubuh. “Alhamdulillah, kondisinya sekarang sudah lebih baik. Mohon doanya saja,“ ujar Umi.