Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memastikan bahwa target vaksinasi secara menyeluruh terhadap Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang tadinya diharapkan rampung pada akhir Juni 2021 terpaksa harus mundur hingga Agustus 2021.
Pemunduran target perampungan vaksinasi ini didorong oleh fakta bahwa hingga Akhir Mei 2021 ini, target vaksinasi pada kalangan guru bahkan belum mencapai 50 persen. Secara detail, vaksinasi baru dilakukan pada 28 persen dari 5,6 Juta guru dan tenaga kependidikan di tanah air.
"Harapan kami Insyaallah bisa diselesaikan paling cepat pada akhir bulan Juli 2021. Paling telat, semua rampung pada akhir bulan Agustus," kata Nadiem saat hadir dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi X di Kompleks DPR RI, Senin (31/5).
Sebelumnya, Nadiem menyebut bahwa upaya vaksinasi guru dan tenaga pendidik masih mandek di persoalan suplai vaksin yang ada. Hal ini diakui Nadiem menjadi hambatan dalam upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi guru dan tenaga pendidik di tanah air.
"Banyak juga terhambat karena suplai vaksin yang ada. Jadi, kalau vaksinasi terlambat, mungkin karena impornya memang tertahan. Ada negara yang belum bisa melakukan ekspor. Itu jadi kendala dalam vaksinasi guru," tutur Nadiem
Meskipun masih jauh dari target, Nadiem menyebut pencapaian vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik adalah suatu capaian yang luar biasa, mengingat adanya kendala di pasokan vaksin. Nadiem pun mengucapkan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19 yang telah memperjuangkan tersedianya pasokan vaksin, meski belum tersedia secara menyeluruh.
"Saya sampaikan salut kepada Kemenkes dan Satgas Covid-19 dan Tim Kemendikbudristek yang telah berjuang dan memfasilitasi terjadinya Vaksinasi GTK ini. Walaupun saya rasa kecepatannya masih bisa kita tingkatkan dan mencapai target di akhir Juli atau Agustus," pungkasnya.