Slawi, Gatra.com- Sebuah mobil pikap atau bak terbuka sarat penumpang terjun ke parit di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu petang (30/5). Dua orang tewas, dan delapan orang lainnya luka-luka dalam kejadian ini. Mobil pikap itu disesaki belasan orang penumpang, termasuk anak-anak. Rombongan ini hendak besuk orang sakit. Tragisnya, rencana itu berujung petaka.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tegal AKP Dwi Himawan Chandra mengungkapkan, kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara. "Kejadian Minggu petang sekitar pukul 17.30 WIB. Ada dua korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut," kata Himawan saat dihubungi Minggu malam (30/5).
Menurut Himawan, kecelakaan berawal saat mobil Suzuki pikap G 1667 SZ melaju dari arah utara. Tiba di lokasi kejadian yang kondisinya jalannya menurun, mobil yang dikemudikan Saidin (50), warga Desa Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal tiba-tiba hilang kendali dan oleng ke kanan. "Mobil kemudian menabrak pembatas jalan, lalu masuk ke parit di pinggir jalan," ujar Himawan.
Himawan mengungkapkan, dua korban meninggal merupakan penumpang mobil pikap, yakni Mutiah (60) dan Aminah (50). Kedua warga Desa Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal itu sempat dibawa ke Klinik Muhammadiyah Jatinegara, namun nyawanya tak terselamatkan. "Selain dua meninggal dunia, delapan orang penumpang mobil pikap lainnya mengalami luka-luka," sebut Himawan.
Himawan menyebut ada 17 orang di mobil pikap, termasuk pengemudi. Empat di antaranya anak-anak. Mereka merupakan warga Desa Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal yang berencana menengok orang sakit di salah satu rumah sakit di Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang. "Keterangan dari dari penumpang, posisi penumpang di depan dua orang di samping sopir. Kemudian penumpang di bak belakang kurang lebih sekitar 14 orang. Jadi total 17 orang sama sopir," ujarnya.
Salah satu penumpang yang mengalami luka-luka, Suroh (38) menuturkan, mobil awalnya melaju seperti biasa. Ketika menjelang sampai di lokasi kejadian, laju mobil tiba-tiba tak terkendali. "Tahu-tahu pas jalan turunan, mobil tidak bisa ngerem. Tidak tahu (remnya) ngeblong atau gimana," tuturnya.
Suroh mengungkapkan, sejumlah penumpang ada yang sampai terlempar ketika mobil terjun ke parit di pinggir jalan. Beruntung, dia yang duduk di bak belakang bersama anaknya yang masih berusia dua tahun selamat. "Ada yang terlempar, ada yang masih di bak," ujarnya.
Menurut Suroh, para penumpang rata-rata masih memiliki hubungan kerabat. Rombongan ini rencananya akan menengok saudara yang sakit di rumah sakit. "Masih saudara semua, termasuk yang meninggal. Mau besuk, " kata dia.