Jakarta, Gatra.com – Cina melaporkan lonjakan COVID-19 yang tiba-tiba di selatan negara itu dengan 20 kasus lokal baru pada kemarin, (30/5). Pihak berwenang telah mengunci (lockdown) daerah-daerah di Ibu Kota Provinsi Guangdong.
Kantor berita Reuters pada Senin, (31/5) menyebut dari 27 kasus virus corona baru yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan nasional dalam update hariannya, hanya 7 infeksi yang dari impor, sisanya berasal dari Provinsi Guangdong.
Sebelumnya pada hari Sabtu, (29/5) pihak berwenang di Ibu Kota Guangzhou telah memerintahkan penduduk di lima jalan di distrik Kota Liwan untuk tetap di rumah, dan menangguhkan kegiatan yang tidak penting, sementara tempat hiburan dan pasar sudah ditutup.
Pejabat setempat mengatakan pada Minggu malam, (30/5) yakni orang-orang yang meninggalkan kota dari bandar udara atau bandara, stasiun kereta api dan stasiun bus antar-jemput perlu menunjukkan bukti tes COVID-19 negatif dalam tiga hari, kecuali bagi pelancong yang tiba di kota dalam transit.
Menurut hasil sekuensing genom, Wakil Direktur di Komisi Kesehatan Kota,
Chen Bin, infeksi baru-baru ini di kota tersebut telah menular cepat dengan jenis virus yang menyebar yang sama terdeteksi di India.
Otoritas Kesehatan di Provinsi Guangdong menerangkan pada hari Senin, (31/5) bahwa dari 20 pasien baru yang dikonfirmasi secara lokal pada 30 Mei 2021, telah 18 ditemukan di Kota Guangzhou dan 2 di Kota Foshan.
Cina juga melaporkan 19 infeksi asimtomatik baru, yang tidak diklasifikasikan oleh negara tersebut sebagai kasus yang dikonfirmasi pada Minggu, (30/5) dibandingkan dengan 22 hari sebelumnya.
Pada 30 Mei 2021 lalu, tercatat Cina memiliki total 91.099 kasus COVID-19 yang telah dikonfirmasi, sementara jumlah kematiannya tetap tidak berubah di 4.636.