Yogyakarta, Gatra.com - Aktivis antikorupsi Jogja Corruption Watch (JCW) Baharuddin Kamba melakukan aksi tunggal mandi kembang, Minggu (30/5), di kawasan underpass Kentungan Ring Road Utara, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Aksi tersebut untuk memprotes pembangunan yang tak maksimal atas proyek underpass senilai Rp101,6 miliar. Kamba mendesak pihak kontraktor yakni PT Istaka Jaya segera memperbaiki kerusakan di sana.
"Karena apabila hujan dengan intensitas tinggi, underpass Kentungan khususnya di terowongan mengalami banjir. Itu sangat riskan terjadi kecelakaan," kata dia, Minggu.
Sebelumnya proyek pembangunan underpass Kentungan juga memakan korban saat sebuah mobil terperosok karena aktivitas pengerukan yang diduga tidak benar. Menurut Kamba, pemasangan gambar-gamabar ikonik di underpass itu pun tidak tuntas.
"Tentunya persoalan krusial adalah aspek keselamatan bagi pengguna jalan. Penutup selokan yang tidak datar hingga masalah peresapan air yang menimbulkan banjir saat musim hujan tiba," ujarnya.
JCW mendesak PT Istaka Karya mempertanggungjawabkan pengerjaan proyek itu. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diminta untuk mencermati proyek itu.
Nilai pagu proyek underpass di kawasan strategis itu Rp126 miliar yang dimenangi PT Istaka Karya dengan Rp101, 6 miliar. "KPK dan BPK agar dapat mencermati proyek underpass Kentungan," kata dia.
Aksi mandi kembang Kamba juga menggunakan uang koin dan uang kertas sebagai simbol bahwa proyek pembangunan underpass Kentungan Rp101,6 miliar merupakan uang rakyat.
JCW juga akan menyurati Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, dengan tembusan Presiden Joko Widodo untuk melihat langsung proyek underpass Kentungan tersebut. "Jangan sampai warga Yogyakarta yang menjadi korban akibat kontraktor tidak bekerja secara profesional," kata Kamba.