Home Ekonomi Petani Kabupaten Kupang Harus Maksimalkan Bendungan Raknamo

Petani Kabupaten Kupang Harus Maksimalkan Bendungan Raknamo

Kupang, Gatra.com- Petani di Kabupaten Kupang harus memaksimalkan bendungan Raknamo yang dibangun Presiden Jokowi. Di area bendungan ini baru digarap 164 HA dari 800 Ha lahan yang tersedia. “Pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden Jokowi telah membangun bendungan Raknamo, terbesar dari sejumlah bendungan yang ada di NTT. Saat ini baru 160 ha dari 800 Ha yang digarap. Kedepan saya minta untuk segera harus digarap semua,” tegas Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat melakukan panen padi menggunakan combaine atau mesin panen modern di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang ( 29/5).

Pemerintah Provinsi lanjut Gubernur Viktor akan segera membantu Alsintan agar masyarakat bisa mengolah lahan lebih luas lagi dan memaksimalkan bendungan Raknamo. “Pemprov NTT akan segera membantu Alsintan agar masyarakat bisa mengolah lahan lebih luas lagi dan memaksimalkan lahan yang ada. Saya minta Pemkab Kupang agar segera mengupayakan untuk memanfaatkan, menggarap lahan yang terseisa 600 ha lebih ini,” kata Viktor.

Yang dibutuhkan para petani jelas Viktor adalah lahannya diolah, benih disiapkan, pasokan air yang memadai, mereka tanam kita jaga. “Bukan mereka butuh traktor tetapi traktor dikendalikan oleh Pemerintah. Sehingga kalau ada kerusakan dapat diperbaiki oleh pemerintah. Ini tidak boleh terjadi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi NTT, Lecky Koli memberikan apresiasi kepada para petani wilayah itu lantaran meski dalam situasi sulsit namun bisa melakukan panan 160 Ha. Kalau dihitung 5 ton gabah, maka ada 800 ton gabah tersedia sekarang. Jika dikonvensi ke beras maka ada 400 ton beras dan itu serata Rp 4 Miliar sekali panen.

“Besok akan dikirim traktor dan pompa air untuk digarap bersama petani. Jika dikelola 800 Ha maka nilai ekonomisnya akan besar sekali. Dengan proyeksi 3000 Ton saja maka kita berada pada angka Rp 90 miliar dalam tempo 100 hari. Jika diintegrasikan lagi dengan ternak maka nilainya akan mencapai Rp 300-400 miliar ,” kata Lecky Koli.

Potensi ini kata Lecky harus dikelola dan dijabarkan segera agar areal dikaki Raknamo ini. Bisa dikerjakan minimal 2 kali setahun. “ Bahkan bisa sampai tiga kali karena setelah padi, jagung dan diikuti dengan kacang-kacangan,” jelas Lecky. Dia menambahkan pihaknya segera mendistribusikan alsintan, benih, bibit dan pupuk.

527