Jambi, Gatra.com- Rumah sakit di Provinsi Jambi menambah kapasitas jumlah tempat tidur perawatan yang difungsikan seluruhnya untuk perawatan pasien Covid-19. Saat ini, total kapasitas tempat tidur penanganan pasien Covid-19 menjadi 1.854 berada di seluruh rumah sakit di sebelas kabupaten/kota di provinsi itu.
"Ketersedian tempat tidur di ruang perawatan tersebut di 16 RS rujukan, 7 RS non rujukan dan 19 rumah isolasi yang semula sebanyak 940 kemudian bertambah 914 tempat tidur. Sehingga total keseluruhan menjadi 1.854," ujar Jubir Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah kepada Gatra.com, Minggu malam (30/5).
Johansyah merincikan jumlah 16 RS rujukan semula 533 ditambah 145 menjadi 678 tempat tidur. Tujuh RS non rujukan semula 84 ditambah 55 menjadi 139 tempat tidur. Kemudian, 19 rumah isolasi 323 ditambah 714 menjadi 1.037 tempat tidur.
Penambahan kapasitas ruangan dan tempat tidur ini sebagai bentuk komitmen Pj Gubernur Jambi Hari Cahya Murni dalam menangani Covid-19. "Sebagai upaya antisipasi lonjakan corona salah satunya pasca libur lebaran. Satgas kembali mengingatkan dan mengajak warga untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan," sebut Johansyah.
Johansyah menegaskan terutama bagi lansia yang memiliki komorbid agar lebih waspada penularan dengan tidak bepergian. Menurutnya, penerapan protokol kesehatan demi mencegah lonjakan untuk kebaikan bersama supaya kasus positif harian tidak bertambah banyak lagi.
Dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. "Kami imbau masyarakat untuk tetap semangat, jangan bosan ataupun lengah melakukan disiplin protokol kesehatan yang ketat," ucap Johansyah lagi.
Sekedar informasi, saat ini Provinsi Jambi masih berada di zona oranye di Indonesia. Kota Jambi dan Tanjung Jabung Barat masuk zona merah. Ada enam daerah dengan resiko penularan sedang atau zona oranye, yaitu Tebo, Merangin, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjab Timur, dan Kota Sungai Penuh.
Tiga daerahnya lainnya yakni Kerinci, Bungo, dan Sarolangun, berada di resiko penularan rendah atau zona kuning. Virus ini sudah menyebar ke semua kabupaten/kota di Provinsi itu. 9.000 orang lebih terkonfirmasi positif dan telah menelan korban meninggal dunia 170-an orang.