Purworejo, Gatra.com - Wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona sudah melanda dunia selama satu tahun lebih. Pageblug tersebut masuk ke Kabupaten Purworejo pada Bulan Maret tahun 2020 lali. Setahun lebih covid-19 belum bisa dikendalikan.
Tentunya berbagai sektor terampak dengan adanya pandemi Covid-19. Salah satu yang terdampak parah adalah para pegiat seni karena adanya larangan pertunjukkan seni yang dianggap akan mengumpulkan massa. Beruntung, Dewan Kesenian Purworejo (DKP) bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) memfasilitasi seniman ketoprak di Kabupaten Purworejo yang tergabung dalam Pak Purwo untuk 'manggung'.
Tawaran dari DKP dan Dinparbud itu tentu saja disambut gembira oleh Paguyuban Ketoprak Purworejo (Pak Purwo) yang telah lama memendam kerinduan berlakon di atas panggung.
Para pegiat ketoprak dari 16 kecamatan yang tergabung dalam paguyuban itu, langsung mengatur siasat merancang proses produksi yang aman sesuai standar protokol kesehatan (prokes). Energi mereka seolah terpompa kembali untuk tampil meskipun hanya disiarkan secara daring. Penonton langsung yang datang ke tempat pentas di Pendopo Kutoarjo pun terbatas serta harus menaati protokol kesehatan yang ketat.
Ganjil Prabowo (50) mengaku lega saat panggung ketoprak di area Pendopo Rumah Dinas Wakil Bupati Purworejo sempurna tertutup layar tanda berakhirnya adegan, Jumat (21/5) minggu lalu. Musik gamelan bernuansa ending berpadu dengan tepuk tangan kecil segelintir penonton melengkapi pagelaran dengan lakon "Ratu Ageng Nyai Bagelen," yang disutradarainya.
"Alhamdulillah pegelaran mengalir utuh, meskipun harus banyak improvisasi sehingga ada beberapa adegan atau dialog yang kurang sempurna, kata Ganjil saat menceritakan pengalamannya pentas di masa pandemi.
Pagelaran malam itu merupakan bagian dari event Syawalan Seniman yang difasilitasi oleh DKP bersama Dinparbud. Mengingat masih pandemi, penonton dibatasi. Hanya unsur Forkopimcam Kutoarjo, Satgas Penanganan Covid-19, dan panitia DKP yang berada di lokasi. Sementara untuk menjangkau masyarakat luas, DKP dan Dinkominfo menyiarkannya melalui kanal Youtube.
Kendati berlangsung dalam suasana tak sebebas pentas biasanya, Ganjil mengaku senang. Pagelaran virtual setidaknya mampu menjaga eksistensi ketoprak, menghibur masyarakat, dan mengobati kerinduan para seniman untuk berekspresi.
"Selama pandemi kami belum pernah pentas seperti ini, tanggapan-tanggapan juga libur karena ada aturan pembatasan berkerumun," ujarnya.
Ganjil lalu menceritakan berjibakunya Pak Purwo untuk menghelat pementasan berdurasi sekitar 3 jam malam itu. Sebuah lakon yang biasanya digarap dengan proses latihan bersama yang panjang, kali ini terpaksa ditiadakan.
Sebagai sutradara, Ganjil harus mendatangi rumah pemain satu per satu untuk melatih. Mulai dari intepretasi naskah, menghafal dialog, akting, hingga pengadeganan.
"Kita sepakat tidak ada latihan bareng karena berpotensi menimbulkan kerumunan dan penularan. Jadi ya saya harus keliling ke rumah-rumah pemain," ucapnya.
Dari sekitar 18 pemain, ada 8 pemain yang didatanginya. Edi Wahyuni yang berperan sebagai tokoh Nyai Bagelen, menjadi yang terjauh karena rumahnya di Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing, masuk wilayah perbatasan Purworejo-Jogja. Sementara Ganjil tinggal di ujung Barat Purworejo yang perbatasan langsung dengan Kebumen, yakni Desa Mangunjayan Kecamatan Butuh.
"Jadi memang lintas kecamatan, ujung barat sampai ujung timur Purworejo. Masing-masing pemain itu saya latih 2 kali. Selanjutnya tidak pernah latihan bareng, ketemu langsung di panggung ini tadi, termasuk pengrawitnya," sambungnya.
Tidak hanya itu, persiapan pra pentas juga cukup ketat karena harus selalu koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Purworejo. Sebelum pentas, sterilisasi panggung dan pemain wajib dilakukan.
Kendati harus berjibaku, Ganjil serta para pemeran lain mengaku iklas dan senang menjalani. Menurutnya, seniman memang harus peka kondisi dan tidak boleh menyerah terhadap keadaan.
"Harapannya pandemi ini segera berakhir sehingga kita bisa manggung lagi, bisa ngisi tanggapan-tanggapan lagi, dan ada tambahan pemasukan," pungkasnya.