Jenewa, Gatra.com -  Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (27/05) sepakat melakukan penyelidikan internasional atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan selama konflik 11 hari antara Israel dan kelompok Islam Hamas di Gaza.

Dilansir dari Reuters Jumat (28/05), penyelidikan independen akan memiliki mandat untuk menyelidiki semua dugaan pelanggaran, di Gaza, Tepi Barat dan Israel selama permusuhan yang dihentikan oleh gencatan senjata pada 21 Mei.

Komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, Michelle Bachelet sebelumnya mengatakan kepada dewan bahwa serangan mematikan Israel di Gaza mungkin merupakan kejahatan perang dan Hamas telah melanggar hukum humaniter internasional dengan menembakkan roket ke Israel.

Sebanyak 24 negara mendukung resolusi yang dibawa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan delegasi Palestina ke Perserikatan Bangsa-Bangsa ini. Ada pula 9 negara menentang dan 14 negara abstain dalam pemungutan suara ini.

Keputusan ini kemudian diadopsi oleh 47 anggota dewan.

Hamas menyambut baik penyelidikan ini.

Seorang juru bicara Hamas, yang mengatur Jalur Gaza, menyebut tindakan kelompok itu sebagai "perlawanan yang sah" dan menyerukan "langkah segera untuk menghukum" Israel.

Israel menolak resolusi yang diadopsi oleh forum di Jenewa, Swiss dan mengatakan tidak akan bekerja sama.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa keputusan penyelidikan adalah contoh dari obsesi anti-Israel oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

"Keputusan memalukan hari ini adalah contoh lain dari obsesi anti-Israel Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang terang-terangan,” ucap Netanyahu.

Netanyahu juga menuduh forum tersebut menutupi organisasi teroris genosida.